Sinergi apik antara umara dan ulama, Mesir yang tadinya dikuasai Dinasti Syi’ah Fathimiyah, kembali pada Sunni
Syekh Abdul Qadir al-Jailâni dalam membantah ajaran-ajaran sesat Syi’ah, atau aliran menyimpang lainnya, tidak mengedepankan emosi, tapi argumentasi