“Alhamdulilah sejak dulu, fokus dakwah kita mengajak dan mencerahkan umat. Sehingga para dai punya komitmen tidak pilih-pilih tempat. Asal tugas langsung berangkat dakwah.”
“Amalan utama agar silaturahim bisa nyaman adalah ikhlas. Orang ikhlas, orang yang putus berharap kecuali berharap dari Allah.”
Keistimewaan Tanah Suci itulah magnet utama mahasiswa UIM ini rela jauh-jauh meninggalkan kampungnya di pesisir pantai nan indah di Tanjung Jumlai, PPU, Kalimantan Timur.
“Yang terpenting setelah Ramadhan, kita menjadi orang yang bertakwa. Bisa mengendalikan diri baik mata, telinga, hati, apalagi mengendalikan kata-kata dalam lisan.”
Suasana penuh kegembiraan, kebahagiaan, dan keceriaan tampak di wajah-wajah kaum Muslim di berbagai seantero dunia, meskipun di belahan bumi lainnya masih banyak umat Islam yang tertindas.
“Mari kita jadikan Hari Raya Idul Fitri ini untuk menguatkan tekad, untuk saling melebur dosa di antara kita dengan saling memaafkan.”
“Kita berlapar lapar di siang hari dan begadang di malam hari, tujuannya cuma satu, taqwa. Disiplin yang ketat selama sebulan penuh ternyata tujuannya hanya satu, lahirnya insan yang bertaqwa.”
Kondisi pesantren sempat lumpuh total gegara banjir tersebut. Masjid yang biasa digunakan sebagai pusat kegiatan terpaksa tak bisa digunakan. Bahkan, shalat id sempat akan batal digelar di pesantren ini.
“Tahun ini merupakan Ramadhan paling berbeda karena ana (saya) bisa mengkhatamkan Al-Qur’an di qiyamulail dan merasa lebih maksimal ibadah Ramadhan tahun ini.”
Fuad Nasar menggaris-bawahi pentingnya setiap lembaga zakat, menjaga kepercayaan umat dan merawat kesadaran berzakat yang semakin tumbuh di tengah masyarakat.