‘Apa kemudian para pejuang surut menghadapi pasal karet dan terali besi? Tidak. Di dalam penjara pun mereka masih bisa berdakwah dan bermanfaat bagi sekelilingnya.’
kita mestinya insyaf sedini mungkin, bahwa tidak mungkin kita melawan Allah dengan menjadikan diri yang punya kuasa berbuat semena-mena.
“Di akhir zaman, akan ada para penegak hukum yang pergi dengan kemurkaan Allah dan kembali dengan kemurkaan Allah, maka hati-hatilah engkau agar tidak menjadi kelompok mereka.”
Perhatikan dalam sejarah, para penguasa dan penyokongnya yang menzalimi ulama akan bernasib tragis. Sebagaimana penguasa yang mengkriminalisasi Imam Ahmad bin Hanbal dalam kasus dogma al-Qur`an sebagai makhluk Allah.
“Saya akan senantiasa memegang prinsip kejujuran selama nyawa ini masih bersemayam dalam raga”.
Bilamana sewaktu-waktu jabatan harus dicabut karena ada alasan yang tepat, maka dengan lapang dada ikhlas menanggalkan jabatan
Seorang alim yang mendatangi penguasa sambil membawa agamanya, maka ketika dia pulang agamanya hilang
Demokrasi tidak menjamin kekuasaan yang adil. Ia juga rawan korupsi, tergantung siapa yang mendesain dan mengelola demokrasi tersebut
Menurut Lukman, agama juga perlu dikontrol negara agar tidak terjerumus pada prilaku eksesif. Misalnya, karena klaim kebenaran dan lainnya.
”Saya tidak akan masuk Damaskus, selama Dhahir masih di sana.” Setelah itu, satu bulan kemudian, Imam Nawawi wafat