Tertulis “Wali Kota Jangan Sembunyi” dan “Palu Nomoni Bikin Hancur Kota Palu dan Sekitarnya” dengan huruf besar semua.
Menurut Andi Ahmad, budaya ini baru dihidupkan kembali sejak 2016, biasanya menggunakan sesajen, seperti menghanyutkan makanan ke laut, dan hewan ternak seperti kambing.
Tradisi Palu Nomoni sudah lama lenyap sejak kedatangan Guru Tua Habib Idrus bin Salim Al Jufri, kini hidup kembali.