“Perbandingan kekuatannya, media Islam laksana seekor semut pembawa setitik air, yang hendak memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim”
Buya Hamka bersama tiga ulama besar dan cendekiawan Muslim lain, yakni KH Faqih Usman, Joesoef Abdullah Poear, dan HM Joesoef Ahmad, mendirikan Panji Masyarakat, atau biasa disingkat Panjimas, pada 15 Juni 1959.
Tantangan mengedukasi opini publik memang dirasa berat. Namun, porsi itulah yang dapat diemban oleh jurnalis Muslim.
Fenomena Reuni Akbar 212, aksi religious kolosal yang melibatkan jutaan umat yang berlangsung tertib, damai, dan santun, tidak mendapatkan porsi berita dan liputan dari media-media mainstream tanah air secara maksimal. Baik media televisi, online, maupun koran.
“Jadi apresiasi ini tentu saja bukan buat Hidayatullah sendiri. Tetapi untuk seluruh media Islam yang bekerja keras ketika (aksi) 212.”
Jurnalis Islam (Muslim) harus berkomitmen untuk penyebaran dakwah, menjelaskan isu-isu Islam, dan mempertahankan sudut pandang Muslim
“Dalam kode etik JITU, jurnalis Muslim tidak bisa menerima pemberian uang dari narasumber.”
“Jadi menulis itu adalah amal. Tapi jangan kita anggap sebagai sesuatu yang menentukan. Yang menentukan itu hanya Allah.”
Pelatihan indepth reporting diikuti oleh sekitar 60 peserta yang berasal dari 30 media Islam online.
Burung Hud-hud juga membawa pesan dakwah dengan menginformasikan bahwa Ratu Bilqis menyembah matahari.