Sabriati Aziz mengatakan ada kekhawatiran para orangtua akan kian maraknya praktik prostitusi dan praktik LGBT.
Diketahui selama ini ramai kerisauan masyarakat atas akun-akun media sosial yang mengkampanyekan LGBT seperti akun Alpantuni tersebut.
“Saya sangat yakin, banyak dari pendukung LGBT dan kaum liberal yang mendukung dan berusaha meloloskan draf RUU Pencegahan Kekerasan Seksual ini.”
“Kota Pariaman telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) menyangkut penolakan terhadap LGBT.”
PSI menduga hal itu terkait sebagai “serangan sistematis” yang disebut dilakukan oleh “kelompok-kelompok politik yang terganggu oleh perjuangan PSI melawan korupsi dan intoleransi”.
“Sepertinya (pemasangan spanduk ini) ada agenda politis yang ingin memaksakan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.”
UBN mewanti-wanti bahwa saat ini banyak berkeliaran ‘musang berbulu sorban’. Apalagi saat ini adalah masa-masa kampanye, baik pemilihan legislatif ataupun pemilihan presiden.
“Biasanya mereka melakukan rekrutmen melalui medsos, ada yang menawarkan saling bertukar pasangan, atau nonton bareng seperti kasus Condongcatur itu.”
“Kita umat Kristen harus meminta maaf atas begitu banyak hal, bukan hanya atas perlakuan pada kaum gay, namun kita harus meminta pengampunan, ” kata Paus
Wali Kota menegaskan, Satpol PP diperintahkan melaksanakan operasi pemberantasan maksiat setiap hari, setiap malam.