Mengingat masyarakat belum sepenuhnya beraktivitas sebagaimana biasa, mereka masih membutuhkan bantuan sembako, pakaian, dan selimut, baik untuk dewasa maupun anak-anak
Warga korban gempa Maluku mengaku sangat terbantu secara mental spiritual untuk menghadapi kenyataan berat yang mereka alami.
BMKG mencatat sampai dengan Senin (07/10/2019) pagi pukul 03.00 WIT, terjadi 1.000 lebih gempa susulan
“Perlu upaya intensif untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk segera kembali ke rumah masing-masing”
Data per Jumat, korban jiwa akibat gempa Maluku berjumlah 18 orang. Sebelumnya BNPB menyebut jumlah korban jiwa sebanyak 23 orang. Ada kesalahan saat identifikasi nama korban
Para pengungsi menempati tenda-tenda darurat di tanah lapang. Pengungsi yang begitu banyak namun kurangnya donasi dan manajemen pengungsi di lapangan. Pengungsi juga berpencar hingga ke hutan-hutan.
Sejak musibah sampai hari ini masyarakat sangat butuh air minum. Masyarakat kesulitan air minum karena penjual galon tutup dan ikut mengungsi ke tempat yang lebih aman
“Mereka pada tidur di tanah lapang, ada juga yang di depan-depan rumah, mereka berkelompok-kelompok, ada yang saling menjaga (bergantian), anak-anak lebih diprioritaskan (untuk dijaga)”
Selain ditemukan di Kabupaten Maluku Tengah, korban meninggal juga terjadi di Kota Ambon, sebanyak 6 orang, dan Kabupaten Seram Bagian Barat 3 orang.
“Masyarakat evakuasi mandiri ke dataran yang lebih tinggi”