Fahmi menyarankan kepada pihak penolak agar melakukan klarifikasi terhadap pihak UAS supaya tidak menimbulkan provokasi.
“Keshalehan personal harus berbanding lurus dengan keshalehan sosial. Sehingga, keshalehan sosial dan keshalehan publik di satu negara bisa dirasakan manfaat dan berkahnya.”
UBN mewanti-wanti bahwa saat ini banyak berkeliaran ‘musang berbulu sorban’. Apalagi saat ini adalah masa-masa kampanye, baik pemilihan legislatif ataupun pemilihan presiden.
Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud dari dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
“Umat menginginkan keadilan, umat menginginkan bela NKRI, umat ingin bela tauhid.”
Diharapkan pula, Reuni 212 betul-betul menjadikan momentum 212 itu sebagai hari persaudaraan umat Islam, hari persatuan umat Islam, dan hari tegaknya izzah Islam di muka Indonesia.
Ditanya apakah ada motif politik dalam rilis tersebut, Menag mengatakan bahwa itu sama sekali tidak ada.
Ia berharap, dikeluarkannya daftar 200 muballigh oleh Kemenag tersebut malah menimbulkan penolakan terhadap muballigh selain itu oleh masyarakat.
MUI menyatakan, masyarakat memiliki hak untuk memilih penceramah agama yang sesuai dengan kebutuhannya.
“Mengapa dua ratus? Mengapa yang lain tidak masuk?” tanya Haedar Nashir.