Data-data memperlihatkan, kebijakan pemerintah China terhadap Muslim Uighur di Xinjiang terakhir ini tidak lagi semata menghapus radikalisme, tetapi lebih diarahkan menghapus identitas minoritas Muslim
Di antara 56 kelompok etnis China, ada 10 etnis yang menjadikan Islam sebagai agama nasional mereka, yaitu etnis Hui, Uighur, Kazak, Dongxiang, Khalkha, Sala, Tajik, Uzbek, Ba’oan dan Tatar
“Jadi bantuan untuk masyarakat, bukan untuk Muhammadiyah.”
Muhammadiyah menegaskan, “Tidak ada ceritanya ketika kita misalnya diundang, kita akan kehilangan sikap kritis.”
“Pertama, segera hentikan segala tindak kekerasan terhadap warga/komunitas Uighur di Provinsi Xinjiang, RRT (China).”
Haedar minta China menjadikan Xinjiang sebagai tempat terbuka untuk diketahui dan dikunjungi masyarakat internasional.
Solaris mendesak PBB agar segera menurunkan tim pencari fakta (fact findings team) ke Provinsi Xinjiang demi menegakkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Sekjen GUIB Jatim, Muhammad Yunus mengatakan bahwa kebijakan Pemerintah RRC merupakan bentuk pelanggaran HAM.
Peserta aksi kemanusian bela Uighur tergabung dari berbagai ormas yang menamakan SOLARIS (Solidaritas Ormas Islam Surabaya).
PADA mulanya, Uighur sempat mendirikan negara Turkistan Timur yang eksis hingga 10 abad sebelum akhirnya jatuh setelah digempur China pada […]