DENGAN meningkatnya serangan berbau islamofobia di seluruh dunia, umat Islam menyalahkan media yang membangkitkan sentimen anti-Muslim.
“Media tempat menanamkan kecurigaan atas persoalan ini,” kata Yusuf Yenikomsu, seorang senior manajemen bisnis.
“Media mengambil dan memilih cerita untuk dimuat. Mereka tidak langsung mengatakan Muslim buruk, tetapi dari apa yang mereka muat telah memberikan persepsi kepada publik. ”
Penggambaran Muslim di media telah menempatkan umat Muslim seluruhnya sama seperti kelompok-kelompok ekstremis, kata Mathin menambahkan.
“Sebagai Muslim biasa, kami selalu meminta maaf dan membela [diri], ketika ada orang-orang yang tidak berperilaku Islami, bahkan bertentangan dengan agama kami,” kata Mathin.
“Saya dan kita semua selalu meminta maaf. Apa yang kita lakukan dengan meminta maaf adalah seperti mengambil tanggung jawab. ”
Nafila Shaikh, mahasiswi lain dan teman Mathin, juga menyuarakan sentimen tersebut.
“Berapa banyak kita bisa membela diri? Saya lebih suka menunjukkan bahwa kita tidak seperti itu. Saya lebih suka mengatakan, kita hidup dalam perdamaian,” kata Shaikh, mahasiswi biologi dan sekretaris Asosiasi Mahasiswa Muslim.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di Amerika Serikat Muslim merupakan minoritas, berjumlah sekitar antara 6 sampai 8 juta.
Survei terbaru menunjukkan, Muslim Amerika adalah yang paling moderat di seluruh dunia.
Hal ini juga menunjukkan bahwa umat Muslim di AS di samping menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap agamanya, juga cenderung tidak membuat suatu permasalahan antara menjadi orang saleh dan hidup dalam masyarakat modern.*