Semakin maraknya fakta pengidap LGBT membuat hati para ibu terguncang dan ketakutan. Karena generasi harapan yang mereka dambakan semakin jauh dari fitrah yang sudah ditetapkan oleh Sang Maha Pencipta. Hubungan sesama jenis saat ini dianggap sudah biasa. Tak lagi menjadi hal yang tabu dan ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia.
Bisa dibayangkan, bagaimana jadinya kehidupan manusia nantinya. Jika hubungan yang menyimpang dan tidak sesuai dengan norma agama saat ini justru mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang memegang kewenangan di negeri ini. Lalu pada siapa lagi kita akan mempercayakan keselamatan generasi, jika pihak yang seharusnya menjadi benteng bagi kita ternyata justru membiarkan kebuasan merajalela bahkan mereka menjadi garda terdepan pelindung kerusakan.
Tidakkah kita takut akan azab yang sudah pernah ditimpakan pada Kaum Sodom di zaman Nabi Luth? Sebagaimana tertulis dalam al Qur’an.
فَلَمَّا جَاء أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ
“Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkir-balikkan negeri Kaum Lut, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar,”(QS. Hud 11: Ayat 82).
Baca: LGBT Urusan Kamar?
Sungguh azab Allah itu nyata adanya, sudah cukup bukti-bukti yang menunjukkan pada kita bahwa menyebarnya perilaku menyimpang tersebut akan bisa mendatangkan murka dari Allah Subhanahu Wata’ala. Dan tentunya murka itu tidak hanya ditimpakan pada pelaku kemaksiatan itu saja, tapi kepada siapa saja yang mendiamkan menyebarnya kemaksiatan tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sungguh aneh, ada dosen dari UI di sebuah stasiun TV mengatakan Allah tidak marah perilaku LGBT. Mudah-mudahan, kita diselamatkan dari jenis manusia seperti ini.
Semoga yang mengidap peyakit LGBT segera sembuh dan kembali jadi orang normal. Saatnya bagi kita untuk kembali pada aturan Allah Subhanahu Wata’ala sebagai Sang Maha Pencipta dan Pengatur kehidupan manusia. Dengan menjadikan syariat Islam sebagai aturan dalam kehidupan kita. Agar kita dijauhkan dari murka Allah dan mendapat keselamatan di dunia dan di akhirat. *
Ibu Yuni Masruroh | Pengisi Majelis Taklim Khoirunnisa, Desa Plalangan Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember