Hidayatullah.com–Tak nampak ada raut kesedihan. Rasa keakraban justru nampak mewarnai para umahat saat menemani membesuk Ustad Abubakar Ba’asyir hari Selasa (24/07/2012) di Bareskrim Mabes Polri Jakarta Selatan. Di antaranya ada Putri Munawaroh, istri tersangka kasus “terorisme” yang telah bebas setelah menjalani 2 tahun 9 bulan masa tahanan.
“Ustad Abu menasehati saya untuk terus istiqomah dan mendidik anak – anak dengan berjiwa tauhid,” jelas Putri menjelaskan kisahnya usai menjenguk Abubakar Ba’asyir hari itu.
Putri juga menjelaskan rasa syukurnya terhadap pertumbuhan anaknya selama ia ditahanan. Keberadaan dia di tahanan justru tidak berpengaruh kepada psikologis si kecil. Ia mengaku, justru anaknya sangat peka dengan suara adzan.
“Ketika dengar adzan, Ahsan sudah bisa (mengikuti suara) Allahu Akbar..Allahu Akbar,” ceritanya penuh bahagia.
Ramadhan tahun ini tentu lebih istimewa bagi wanita lulusan sebuah SMK Perhotelan di Solo ini. Pasalnya, ia dulu ditangkap saat bulan Ramadhan lalu dibebaskan juga Ramadhan.
Putri teringat bagaimana kejadian yang begitu cepat. Setelah menembak suaminya, Densus 88 lalu menembak paha kirinya.
Saat ini ia tidak ada hal lain yang dipikirkannya selain bertemu keluarga terutama si kecil. Ia yang melahirkan anaknya di sel Mako Brimob ini menasehati para istri-istri agar taat dan patuh kepada suami. Terlebih ketika suami tersebut mengajarkan kita kebenaran Islam.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Jaga lisan kita dan sabar dan teruslah mendukung suami saat ia berjuang dalam kebenaran,” tambahnya.
Seperti diketahui, pada April 2009, Putri dan suaminya, disergap Densus 88 di rumahnya karena dinilai menyembunyikan Noordin M. Top bersama Bagus Budi Pranoto alias Urwah, dan Ario Sudarso alias Aji yang menginap di rumahnya selama dua bulan. Putri mengaku, dirinya hanya mengenal tamunya berstatuskan ustadz, di mana adab seorang Muslim wajib memuliakan semua tamu.*