Hidayatullah.com–Jika banyak tokoh wanita di Indonesia yang senang tampil di TV, maka tidak demikian halnya dengan cendikiawan muslimah di Arab Saudi. Keengganan mereka untuk tampil sampai-sampai membuat pusing pengelola stasiun televisi.
“Sayangnya, sebagian besar dari cendikiawan perempuan, yang cuma ada sedikit di kerajaan (Saudi) ini, menolak untuk tampil di TV,” ujar Mohammad Sallam dari Iqraa.
Berbicara di konferensi pers Ramadhan tahunan Iqraa di Park Hayat hari Ahad, Sallam mengatakan, dari 25 program Ramadhan yang tayang di stasiunnya, hanya satu yang dipandu oleh cendikiawan muslimah.
“Kami bersedia melatih wanita siapa saja yang mampu dan mau tampil di TV,” tambahnya.
Sebagaimana dilansir Arab News (10/8/2010), Iqraa merupakan salah satu stasiun TV Islam yang bersaing program acara selama Ramadhan bersama dengan 60 stasiun sejenis lainnya di seantero Arab.
Untuk menjangkau pemirsa yang lebih luas, Iqraa melengkapi programnya dengan teks terjemahan berbagai bahasa seperti Inggris, Urdu dan Prancis. Beberapa nama programnya yang ditujukan untuk anak muda juga agak mengejutkan. Sebut saja “Pegulat”, “Sekolah Cinta”, dan “Sebuah Undangan Mencapai Kebahagiaan.” Meskipun namanya unik, Sallam menegaskan programnya hanya berisikan materi agama.
Tak hanya itu, stasiun TV milik Saleh Kamel itu bahkan sudah mengikat akad dengan Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi dan Syeikh Ali Al-Jum’ah dari Mesir, di samping menampilkan ulama-ulama Saudi.
Pesaing ketatnya dari kelompok bisnis Pangeran Alwaleed bin Talal, Al-Risalah, tidak mau ketinggalan. Mereka meluncurkan 3 buah saluran TV baru, dua untuk anak dan satu lagi saluran TV agama Islam untuk muslim yang tinggal di negara-negara Barat.
Program yang ditujukan untuk pemirsa di dunia Barat tidak akan menampilkan program berbahasa Arab yang disulihsuarakan atau diberi teks terjemah. Karena cara semacam itu sudah terbukti tidak manjur.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Tidak ada ruang untuk membuat salah di saluran televisi ini,” tegas Tarik Al-Suwaidan, komandan Al-Risalah.
Bersama dengan puluhan stasiun TV lain, Al-Risalah bersaing merebut hati penonton dengan menampilkan para syeikh terkemuka selama Ramadhan. Tahun ini mereka berhasil memikat hati 4% penonton asal Saudi. Ada peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 2%. Angka itu belum termasuk penonton dari luar Arab Saudi. [di/an/hidayatullah.com]