Hidayatullah.com–Banyak di antara para pekerja asing seringkali tidak dapat pulang ke rumah untuk berbuka puasa karena terbatas pada waktu kerja. Mereka biasanya kemudian mendatangi masjid dan tenda-tenda yang digelar oleh dermawan setempat.
“Banyak orang dengan pekerjaan yang tidak memungkinkan, meninggalkan tempat untuk berbuka, mencari makanan di masjid-masjid dan tempat umum lainnya. Makanan itu disumbang oleh perorangan atau perusahaan,” kata seorang sukarelawan, Salah Muhammad.
“Sebagai contoh, tahun lalu sebuah perusahaan telekomunikasi di Jeddah menyumbang 500.000 paket buka puasa untuk dibagikan,” katanya, seraya menambahkan bahwa tahun ini International Islamic Relief Organization di Arab Saudi meluncurkan sebuah program senilai 6,2 juta Real untuk menyediakan makanan berbuka puasa di seluruh penjuru kerajaan.
Noori Muhammad, seorang karyawan di warung kopi mengatakan, “Saya tidak punya waktu untuk pulang ke rumah dan berbuka puasa, karena para pelanggan menyerbu warung kopi kami sesaat setelah shalat maghrib usai. Jadi saya mendatangi masjid, lalu berbuka di sana dan kembali ke tempat kerja.”
Muhammad Al-Namri, seorang petugas penjaga keamanan mengatakan, ia hanya membawa kopi, kurma, dan jus buah sebagai bekal ke tempat kerja.
Pengelola pusat-pusat perbelanjaan menawarkan kurma dan air yang dibagikan oleh pekerja sukarela di perempatan jalan dan di lingkungan pusat perbelanjaan. Hal ini karena orang-orang sering terjebak macet di jalanan saat maghrib
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Yahya Hussain, seorang tentara mengatakan, ia tidak bisa kembali ke rumah di malam hari karena tugas dan tanggung jawab pekerjaannya. “Kebanyakan kami yang kebagian waktu jaga, membawa bekal berupa buah-buahan, kopi, kurma, dan makanan ringan. Kami mengumpulkan semuanya bersama-sama. Jadi banyak makanan yang tersaji di atas meja makan,” katanya. [di/an/hidayatullah.com]