Hidayatullah.com–Sebelas bulan setelah bertarung dalam ragam dinamika kehidupan. Layaknya baterai yang semakin soak, perlu ‘petapaan’ khusus untuk mengimun ulang energi ruhiyah dan spiritualitas disetiap pribadi muslim. Begitulah arti Ramadhan bagi setiap Muslim di Filipina.
Selain itu juga, kalau hati penuh kesombongan, keangkuhan dan gaya hidup yang berlebihan, bagi muslim Filipina, Ramadhan mengajarkan umat Islam tentang kerendahan hati. Dimana nasehat kesederhanaan hidup dari setiap hikmah puasa yang seharusnya menjadi pelajaran bagi setiap pelakunya.
“Ini menumbuhkan empati karena puasa adalah menyamakan kedudukan di antara si kaya dan si miskin, ini mengingatkan kita pada kesederhanaan dan penghematan,” kata Samira Gutoc-Tomawis (37), anggota parlemen di Wilayah Otonomi Muslim di Mindanao kepada Rappler News Network (RNN).
Masyarakat muslim Filipina, juga memaksimalkan Ramadhan sebagai momen muhasabah untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki tali silahturahim di antara keluarga mereka.
“Merayakan Ramadhan harus dimulai sejak hari pertama di mana kita belajar mengikuti ajaran Al Qur’an,” kata Bhen Ezrah Olase Tulawie (26) seorang guru bahasa Inggris kepada OnIslam.net.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Populasi umat Islam di Filipina saat ini mencapat 8 persen diantara mayoritas penduduk Katolik di sana. Mayoritas Muslim di Filipina sendiri banyak terdapat di daerah Mindanao. Dakwah Islam sendiri masuk ke Filipina sekitar abad 13.*