Hidayatullah.com—Gabungan kelompok perlawanan Palestina melakukan latihan militer di Gaza pada hari Selasa (29/12/2020). Latihan tersebut termasuk penembakkan roket ke laut, untuk menandai peringatan dimulainya konflik 2008 dengan ‘Israel’.
Demonstrasi dijadwalkan berlangsung beberapa jam dan melibatkan sekitar 10 kelompok di daerah kantong Palestina yang diblokade ‘Israel’, kata juru bicara pasukan Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam. Tujuan dari latihan itu, yang pertama dari jenisnya, adalah untuk memperkuat keterampilan para pejuang dan mendemonstrasikan persatuan kelompok-kelompok perlawanan di Gaza, tambah juru bicara tersebut.
Hamas, kelompok perlawanan Islam yang memimpin Gaza sejak 2007.Media Al-Aqsha TV milik Hamas menunjukkan roket ditembakkan dari jalur itu pada hari Selasa ke Laut Mediterania.
Tentara Zionis ‘Israel’ mengatakan perangkat proyektil diluncurkan dari Gaza pada Senin (28/12/2020) malam hingga Selasa, tetapi tidak melintasi wilayah Israel. ‘Israel’ tidak segera membalas peluncuran itu dengan serangan udara, seperti yang biasanya terjadi ketika roket yang ditembakkan dari Gaza memasuki ‘Israel’.
Latihan itu juga dilakukan beberapa hari setelah penjajah ‘Israel’ melancarkan serangan yang merusak rumah sakit anak-anak. ‘Israel’, yang mengatakan melakukan serangan udara akhir pekan sebagai tanggapan atas tembakan roket dari Gaza, membantah bahwa misilnya menghantam rumah sakit.
Pada bulan Desember 2008, ‘Israel’ meluncurkan “Operasi Cast Lead” untuk menghentikan tembakan roket Palestina ke ‘Israel’. Operasi berakhir dengan gencatan senjata pada Januari 2009, setelah 1.440 warga Palestina dan 13 warga Zionis tewas.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hamas dan penjajah Zionis berperang dalam dua konflik lebih lanjut, pada 2012 dan 2014. Gencatan senjata yang rapuh telah dilakukan secara luas dalam beberapa bulan terakhir, meskipun ada tembakan roket dari Gaza yang umumnya diikuti oleh bombardir udara ‘Israel’.
Tingkat kemiskinan di Gaza, yang berkisar sekitar 50 persen sebelum pandemi virus korona, diperkirakan telah meningkat sejak Hamas memberlakukan langkah-langkah penguncian untuk membatasi penularan.*