KEBERSIHAN adalah sebagian daripada iman.”
Demikianlah sebuah qaul hikmah mengungkapkan. Memiliki arti akan pentingnya menjaga kebersihan, bagi seorang Muslim.
Namun nyatanya, hal ini tidaklah gampang. Di Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, masih sangat mudah dijumpai orang-orang membuang sampah sembarangan.
Baik itu di jalan umum, maupun di sungai. Padahal akibat kecerobohan ini sangat luar biasa. Bukan hanya berpotensi merusak pemandangan, tapi juga berpeluang mengundang musibah. Banjir, misalnya.
Mengapa ini terjadi?
Boleh jadi, karena belum terbentuknya karakter peduli kebersihan. Secara pengetahuan, sudah paham. Tapi karena karakter belum terbangun, akhirnya pemahaman yang dimiliki belum mampu menumbuhkan kesadaran.
Maka, membiasakan anak sejak usia dini, serta melatih mereka peduli kebersihan, adalah sebuah langkan konkret untuk membangun karakter peduli kebersihan itu.
Seperti imbauan Imam al-Ghazali agar kaum Muslimin; perhatikan kebiasaan anak-anak di usia dini, karena mereka akan tumbuh besar sesuai dengan kebiasaan yang mereka lakukan.
Semisal yang dilakukan oleh orangtua di salah satu pesantren di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ini.
Ia meminta kepada sang buah hati, berkisar usia 3,5 tahun, untuk membuang sampah di tempatnya.
Dua buah kantong plastik berisi penuh sampah, dibawa dengan kedua tangan bocah itu.
Sesampainya di tempat sampah, yang berlokasi di halaman depan rumah, diletakkannya sampah itu di tanah. Kemudian, tangan kanan mungilnya membuka tutup tempat sampah.
Tak lama berselang, diangkatnya kedua plastik sampah itu dengan kedua tangannya, dan dimasukkan ke tempat sampah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selesai, ditutupnya kembali tempat sampah itu. Lingkungan pun menjadi bersih seperti sedia kala, Maret 2019 lalu.
Jadi, mari kita biasakan diri dan anak-anak kita, untuk peduli kebersihan, sehingga menjadi karakter di kemudian hari. Aamiin. Wallahu ‘alamamu bish-shawab.* Kiriman Khairul Hibri