KALAU listrik padam di DKI Jakarta, kerugian ekonomi bisa mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Bukan cuma itu. Pemadaman listrik juga berdampak pada dunia pendidikan.
Setidaknya itu yang terjadi pada sebuah SMP di kawasan Polonia, Jatinegara, Jakarta Timur. Rabu pagi itu, 21 Dzulqa’dah 1437 H (24/08/2016), puluhan murid terpaksa melaksanakan kegiatan belajar-mengajar (KBM) di teras sekolah.
Pasalnya, listrik di kawasan sekitar sekolah ini padam selama sekitar 30 menit, sejak pukul 08.00 WIB.
Akibatnya, ruang kelas gelap tanpa cahaya lampu. Guru dan para murid salah satu kelas di SMP itu pun menggelar KBM di luar ruangan. Mereka lesehan di lantai keramik teras.
Meski begitu, sang guru dan para murid tampak menikmati keadaan. KBM dengan mata pelajaran bahasa Inggris ini pun berlangsung lancar.
Di kelas lain yang ruangannya masih terkena cahaya matahari, KBM tetap berlangsung sebagaimana biasa. Meskipun suasananya agak remang-remang.
Sementara itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengakui terjadinya pemadaman listrik pada Rabu itu di wilayah Jakarta Raya dan Tangerang.
“PLN memohon maaf atas ketidaknyamanan pelanggan akibat padamnya listrik pada tanggal 24 Agustus 2016. Gangguan pasokan listrik tersebut disebabkan adanya Gangguan IBT Cawang 2,” demikian keterangan resminya melalui fans page PLN 123 dan twitter PT PLN (Persero) @pln_123, kemarin.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Syukurnya, listrik padam tak mampu memadamkan semangat menuntut ilmu para generasi muda bangsa Indonesia tersebut.*