DI MASJID Istiqlal, Jakarta, shalat berjamaah biasanya digelar di ruang utama masjid. Tempatnya tertutup, bebas terik matahari dan hujan. Namun, dalam foto yang diambil hidayatullah.com usai shalat Jumat itu, tampak kaum Muslimin shalat berjamaah di pelataran Istiqlal.
Di tempat terbuka itu, para jamaah rela terpapar teriknya sinar matahari siang nan bolong. Sebagian mereka pun ada yang shalat tanpa alas, alias langsung bersentuhan dengan lantai keramik yang juga panas. Tapi situasi ini bukan soal.
Sebab, Jumat (11/09/2015) itu, ribuan kaum Muslimin tersebut sedang melaksanakan shalat istisqa’. Di tempat itu, mereka juga menggelar doa bersama, meminta ampun kepada Allah, sekaligus meminta agar segera diturunkan hujan. Shalat istisqa’, kata pengurus Istiqlal mengutip sebuah riwayat, sunnahnya memang digelar di tempat terbuka.
Pulau Jawa memasuki musim kemarau sejak April 2015, sementara daerah lain di Indonesia sejak Maret tahun ini. Kemarau diprediksi berlangsung hingga Oktober 2015.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dalam doanya usai shalat istisqa’ itu, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustafa Ya’qub mengajak umat Islam bertobat dan meminta hujan bagi seluruh Indonesia.
Artinya, meskipun digelar di Jakarta, pada hakikatnya shalat istisqa’ itu diperuntukkan bagi seluruh bumi nusantara.
Belakangan ini di banyak kota se-Indonesia, marak digelar shalat untuk meminta hujan.*