LALU bagaimana dengan tetangga yang jahat? Tetangga yang jahat adalah seorang yang menyimpang dari berkah iman, yang merupakan berkah terbesar yang dianugerahkan Sang Pencipta kepada makhluk-Nya. Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam menegaskan, tetangga yang jahat akan kehilangan berkah terbesar ini.
Beliau bersabda, “Ia bukan termasuk orang beriman. Ia bukan termasuk orang beriman. Ia bukan termasuk orang beriman. Orang-orang bertanya: ‘Siapa, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Orang yang kejahatannya (kekacauan yang berasal darinya) membuat saudaranya tidak merasa aman.’” (Muttafaqun ‘alaih).
Dalam sebuah riwayat dari Muslim, beliau Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda:
“Orang yang kejahatannya membuat tetangganya tidak merasa aman tidak akan masuk Surga.”
Bahkan beberapa hadits menyatakan, tetangga yang jahat adalah orang-orang yang perbuatan baiknya tidak diterima, dan tidak akan bermanfaat selama ia berbuat jahat pada tetangganya, karena dalam Islam perbuatan-perbuatan baik selalu dirujukkan pada fondasi keimanan.
Jika tetangga yang jahat disebutkan tidak memiliki iman, maka perbuatan-perbuatan baiknya pun tidak diterima. Allah Subhanahu wa Ta’ala menolak mereka secara penuh, betapa pun banyak perbuatan baik yang mereka lakukan, bahkan jika mereka menghabiskan semua hari dan malam untuk melakukannya.
Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam ditanya: “Ya Rasulullah, seorang wanita seperti ini dan itu yang menghabiskan malam dengan shalat, puasa sepanjang hari, dan seterusnya, dan ia memberikan sedekah, namun ia mengganggu tetangganya dengan mulutnya yang kasar.”
Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam menjawab, “Perbuatan-perbuatan baiknya tidak akan ada manfaatnya, ia berada di antara orang-orang di Neraka.”
Mereka berkata: “Dan (bagaimana dengan perempuan) yang hanya melaksanakan shalat wajib, memberikan sedekah dalam bentuk yang ‘sedikit/buruk’, namun ia tidak mengganggu semua orang.”
Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda: “Ia berada di antara orang-orang yang berada di Surga.”
Tetangga yang jahat merupakan salah satu dari tiga tipe orang malang yang dijelaskan oleh Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam:
“Terdapat tiga jenis orang malang: seorang pemimpin yang, jika engkau melakukan kebaikan, tidak memperhatikannya dan jika engkau melakukan kesalahan, ia tidak memberikan ampunan kepadamu atas hal tersebut; seorang tetangga yang jahat yang, jika ia melihat sesuatu yang baik, ia merasa sedih karenanya dan jika ia melihat sesuatu yang buruk ia merasa gembira karenanya; dan seorang istri yang, jika engkau ada, ia mengabaikanmu dan jika engkau tidak ada, ia mengkhianatimu.“* [Tulisan selanjutnya]
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dari buku It’s My Life-Hidup Saleh dengan Nilai-nilai Spiritual Islam karya Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi.