Hidayatullah.com– Penanganan stunting butuh keterlibatan masyarakat dan stakeholder terkait. Dengan gotong royong tersebut, target penurunan stunting dapat tercapai.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat membuka Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta.
Menurutnya, Indonesia termasuk salah satu negara yang belum mencapai target MDGs 1.2 terkait proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum.
Dikatakannya, kasus malnutrisi seperti gizi buruk dan stunting masih menjadi persoalan besar di Indonesia yang perlu diatasi segera.
“Persoalan stunting tidak saja menganggu pertumbuhan tumbuh anak, tetapi juga dapat menghambat perkembangan kecerdasan, serta menimbulkan kerentanan terhadap penyakit tidak menular dan penurunan produktivitas pada usia dewasa,” ujarnya dalam siaran pers Kemko PMK kepada hidayatullah.com, Selasa (03/07/2018).
Menurutnya, pemerintah telah melaksanakan intervensi penurunan stunting terintegrasi yang difokuskan pada 100 Kabupaten/Kota pada tahun 2018. Pada tahun 2019, upaya itu juga akan diperluas dengan mencakup 160 untuk kabupaten-kabupaten di Papua dan Nusa Tenggara Timur. Sementara pada 2020 juga akan ditambah menjadi 390 Kabupaten/Kota dan menjadi 514 Kabupaten/Kota di 2021.
Menko PMK menegaskan, pendekatan terintegrasi dan konvergensi pencegahan stunting perlu dilakukan baik di level Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, hingga tingkat desa.
“Stunting bukan sekedar masalah sektor kesehatan. Namun juga terkait dengan akses pangan, layanan kesehatan dasar termasuk akses air bersih dan sanitasi, serta pola pengasuhan,” ujarnya.
Menko PMK juga menyambut baik WNPG 2018 yang berfokus pada upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting melalui revitalisasi ketahanan pangan dan gizi dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkerkelanjutan.
“Ini merupakan forum lintas pemangku kepentingan yang dapat berperan secara strategis dalam upaya mempertemukan dan sinkronisasi berbagai program dan kebijakan pangan dan gizi dari berbagai perspektif.,” katanya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Diharapkan pula, agar WNPG mampu membangun kesadaran publik secara luas tentang keseriusan mengatasi stunting sebagai suatu keharusan, termasuk juga bagi para akademisi, pihak industri, serta masyarakat.
“Sekali lagi, penanganan stunting tidak hanya dilakukan pemerintah, butuh gotong royong dari seluruh pihak dan pemangku kepentingan,” pungkasnya.
Hadir dalam pembukaan WNPG 2018, Wapres RI Jusuf Kalla, Menteri Kesehatan Nika F Moeloek, Menristek Dikti M Natsir, serta Menteri PPN/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.*