Sambungan artikel PERTAMA
Karena serba terbatas, maka jalan kaki adalah transport paling utama masyarakat Suky Wana. Karena sudah biasa, bukan hal aneh jika mereka biasa berjalan kaki sampai seharian, bahkan sampai sehari semalam.
“Kalau malam, biasa mereka langsung tidur saja dimana mereka memilih istirahat,” ungkap Abdurrahman.
Dakwah Berkelanjutan
Melalui program BHM, Abdul Muhaimi mengaku tengah menyiapkan pembangunan masjid sebagai bagian dari gerakan dakwah berkelanjutan.
“Insya Allah dakwah ini berkelanjutan, apalagi ada sinergi BMH dan Pos Dai untuk hal ini. Sekarang sedang dibangun masjid dan ke depan kita berharap Fatu Marando ini menjadi kampung islami di Hulu Sungai Bongka,” ucap Abdul Muhaimin.
Ia mengaku, dalam tempo tidak lama lagi, Pos Dai akan kembali melakukan ekspedisi ke Suku Wana di Fatu Marando guna perhelatan “Ikrar Syahadat II” Suku Wana.
“Sejak kehidupan masyarakat dibimbing oleh dai-dai kami, seperti Abdurrahman yang memang bertugas selama setahun di Fatu Marando ini, masyarakat mulai banyak berubah,” ujar Muhaimin.
Masyarakat Suku Wana, mulai mengenal konsep kebersihan. Pelan-pelan, warga sudah tak memelihara anjing dan selalu mencuci kakinya kala hendak masuk rumah. Bahkan ada yang mulai meninggalkan kebiasaan merokok, ‘ tutur Ustadz Muhaimin.
Perubahan yang berlangsung tersebut ternyata menjadi perhatian warga Suku Wana yang masih nomaden di gunung-gunung.
“Mereka yang di gunung, akhirya tertarik dan mengatakan diri ingin tinggal di Fatu Marando agar bisa hidup bersih,” kata Kepala Suku, Pak Rindu. “Mereka berpikiran, sepertinya menjadi Islam kok bersih dan lebih ceria hidup,” imbuhnya.
Selain membangun masjid, Pos Dai dan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) sedang berupaya untuk membuatkan rumah sederhana bagi warga Suku Wana.
“Kita sedang upayakan pembangunan rumah agar semakin banyak warga Suku Wana yang mau hidup menetap dan terus berlatih menjalani hidup sebagai Muslim yang baik,” terang Ustadz Muhaimin.
Baca: 200 Orang Suku Wana Ikrarkan Dua Kalimat Syahadat
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Tentu saja program ini tidak ringan, mengingat segala sisinya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sekali jalan dari Luwuk ke Fatu Marando saja sudah bisa dilihat, mulai dari jarak tempuh, waktu yang diperlukan, hingga dana yang harus disiapkan, termasuk kebutuhan operasional sang dai yang jelas-jelas untuk ke sana kemari tidak mudah.
“Di sini kalau kami punya uang, memang akan sangat awet. Mau dibeli pakai apa, tidak ada orang jualan. Tapi kalau kami mau koordinasi, apalagi harus ke Lijo dan ke kota, uang itu sekali jalan ludes,” ungkap Abdurrahman.
Dengan demikian, ada kesempatan bagi kita semua mendukung kiprah para dai ini dalam menjalankan amanah dakwah, membina muallaf Suku Wana dengan infak-sedekah seikhlasnya.*