Sambungan artikel PERTAMA
Kebanyakan uang berasal dari para penduduk desa yang sangat ingin kembali ke tanah perkebunan mereka. Baik pemerintah maupun militer tidak dapat membantu mereka kembali ke desa mereka, jadi mereka beralih ke pemburu.
Begitu di dalam Hutan Sambisa yang luas, para pemburu menghabiskan beberapa hari memprediksi militer. Jet-jet tempur saat itu terlihat mondar-mandir di langit, dan tidak satupun dari pilotnya menyadari bahwa para pemburu berada dalam misi di hutan.
Kami menembus hutan di atas jok motor seperti yang Boko Haram lakukan. Suara tembakan artileri dari sebuah markas militer di tepi hutan memecahkan keheningan malam. Para pemburu menjelaskan bahwa tentara menembakkan rudal darat ke udara dari markas mereka untuk memberi peringatan para milisi Boko Haram.
Sebagai seorang pembuat film, tantangan terbesar ialah debu dan kerusakan fatal yang dapat terjadi pada kamera. Lebih dari 100 pemburu bergerak beriringan dengan berjalan atau menaiki motor yang berarti terdapat debu dalam jumlah besar yang konstan. Ini, pada waktunya, menyebabkan kehausan yang belum pernah saya alami sebelumnya.
Saya harus puas dengan satu liter air setiap harinya dalam keadaan suhu yang panasnya 40 derajat. Jadi, rasanya seperti khayalan ketika pada hari ketujuh misi di Hutan Sambisa para pemburu dapat menangkap tiga milisi Boko Haram dan menanyai mereka panjang lebar.
Para milisi Boko Haram itu mengungkap di mana wanita dan anak-anak yang mereka culik, tetapi tempatnya berada jauh di dalam Hutan Sambisa di mana para pemburu tidak dapat ke sana karena tidak memiliki cukup perbekalan.
Para pemburu kemudian menyerahkan ketiga petempur itu pada militer, tetapi tidak sebelum mengarak mereka di depan penduduk yang kehilangan tempat tinggal mereka. Para penduduk diliputi rasa kegembiraan karena akhirnya ada orang-orang yang cukup berani menghadapi Boko Haram dan menangkapinya.
Beberapa minggu kemudian, Saya mengunjungi para penduduk desa di perkebunan mereka di dalam Hutan Sambisa. Hujan telah turun dan semuanya terlihat hijau, yang memperkuat perasaan hidup baru. Para penduduk desa telah diberi awal baru oleh pemburu yang saat ini melindungi mereka dan perkebunan mereka dari Boko Haram.
Hampir seluruh kehidupan dewasa Aisha telah ditandai dengan ketidakmampuannya mengandung anak. Pernikahan pertamanya berakhir karena hal itu. Sebagai seorang wanita tanpa anak, Aisha menemukan arti dalam menjadi seorang pemburu, dan terlebih lagi ketika dia mulai melawan Boko Haram dan membebaskan wanita serta anak-anak.
Inilah bagaimana dia mendapatkan penghormatan baik dari laki-laki dan perempuan.
Namun selama pembuatan film dokumentasi ini, Aisha justru sedang hamil. Prioritasnya sekarang jelas terbagi antara menjadi ibu rumah tangga dan melanjutkan melindungi orang-orangnya dari kerusakan Boko Haram.
Baca: Boko Haram Lepaskan Puluhan Gadis Chibok yang Diculik
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara Aisha merenungkan masa depannya, pertanyaan yang masih mengganggu ialah bagaimana menyingkirkan musuh abadinya yang masih ada.
Sepanjang film ini, Aisha tersiksa oleh seorang komandan Boko Haram bernama Bula Yaga. Dia telah menghadapinya dalam pertempuran namun tidak pernah dapat menangkapnya.
Bula Yaga terkenal keji dan sadis karena senang membunuh dan menyiksa wanita dan anak-anak. Dia juga bertanggungjawab atas penyergapan dan kematian dari komandan Aisha, Bukar Jimeta.
Tidak lama setelah itu, rumor-rumor bermunculan bahwa Bula Yaga telah terbunuh dalam sebuah operasi militer. Foto-foto telah menyebar di sosial media namun Aisha dan beberapa pemburu lain yang telah bertemu secara langsung dengan Bula Yaga mengatakan bahwa jasad yang difoto di belakang sebuah truk pick up bukanlah dia.
Bagi Aisha, pertempuran melawan Boko Haram tidak akan dimenangkan hingga Bula Yaga ditangkap atau dibunuh. Tetapi untuk saat ini, dia masih sangat hidup dan menguasai sebuah wilayah yang tidak bisa didatangi di Hutan Sambisa. Menurut para pemburu, Bula Yaga terus dipasok dengan persenjataan oleh beberapa anggota militer Nigeria tak bermoral.*/Nashirul Haq AR