Membersihkan diri menghadap Allah
Allah yang maha kaya dan pengasih tidak pernah lalai untuk mengundang hamba ke rumah-Nya yang mulia, Ka’bah al Musyarrafah. Akhir Januari 2014 lalu, Ustad Jamal Sinjai -رحمه الله- berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah umroh bersama beberapa masyarakat PPU.
Sebelum bergerak ke Makkah, almarhum sempat berziarah ke kota al Madinah al Munawwarah, sholat di masjid Nabawi dan berziarah ke makam Rasulullah -صلى الله عليه وسلم-.
Satu mauqif yang paling saya sayangkan adalah tidak bertemunya saya dengannya di Kota Nabi.
Dari Kota Nabi kemudian melanjutkan ke Kota Makkah guna menyempurnakan rukun dan kewajiban umroh.
Thawaf tujuh putaran di sisi Baitullah telah dilaksanakan. Namun dua hari setelah pelaksanaan ibadah umroh tersebut, kondisi kesehatannya menurun drastis hingga akhirnya Allah memanggilnya menuju rahmat kasih-Nya.
Ustad Jamaluddin Sinjai meninggal dunia di kota suci Makkah al Mukarramah pada Rabu dinihari (5/4/1435 H) waktu Makkah, -رحمه الله رحمة واسعة-.
Almarhum disholatkan di Masjidil Haram diimami oleh imam sholat fardhu Dhuhur dan diikuti oleh ratusan ribu jamaah kaum Muslimin dari seluruh penjuru dunia dan dikebumikan di tanah suci Makkah al Mukarramah.
Terbayang olehku keutamaan mayit yang disholatkan oleh orang-orang yang bertauhid, ada jaminan syafaat untuknya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah -صلى الله عليه وسلم- bersabda:
مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ, فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا, لَا يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا, إِلَّا شَفَّعَهُمُ اللَّهُ فِيهِ – رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu anhuma ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang lelaki muslim meninggal, kemudian disholatkan jenazahnya oleh 40 laki-laki yang tidak mensekutukan Allah dengan suatu apapun kecuali Allah akan memberikan syafaat mereka kepadanya.” (Hadits Riwayat Muslim).
Dalam riwayat yang lain menyebutkan 100 orang dan dalam riwayat yang lain juga disebutkan tiga shaf. Alhamdulillah, almarhum tidak hanya disholatkan oleh 40 orang, atau 100 orang atau 3 shaf, tapi ada ratusan ribu jamaah muqim dan mu’tamir yang hadir di Masjidil Haram siang kemarin (5/2/2014), Yaa min izzin wa syarafin.
Sekali lagi, kita menjadi saksi atas kebaikan hidup Ustad Jamal, pribadi muslim yang selalu bermujahadah untuk menjaga sholat berjamaah lima waktu di masjid walau dengan kondisi kesehatan yang sangat sangat memprihatinkan.
Sosok yang selalu merindukan tempat sujud, selalu merindukan wajahnya menghadap kiblat, akhirnya Allah sang pemilik Ka’bah pun mengundangnya ke rumah-Nya, beribadah umroh, lalu Allah juga yang memanggilnya dalam keadaan baik, di negeri yang baik, diimami oleh orang baik dan diikuti oleh para tamu-tamu Allah, Duyuf ar Rahman yang tidak tertolak permohonannya, lalu dimakamkan di tanah yang baik, kota suci pertama dan kiblat umat Islam, Makkah al Mukarramah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ustad Jamal -رحمه الله- telah kembali menghadap penciptanyadengan meninggalkan satu istri sholehah nan tabah beserta 7 anak yang sholeh dan sholehah. Semoga Allah mempertemukan dengan keluarganya dan kita semua di Surga Firdaus tertinggi, bersama para nabi, para shiddiq, para syuhada dan orang-orang sholeh lainnya.*
Muhammad Dinul Haq, al Madinah al Munawwarah, 6 Februari 2014 M. Tulisan ini dibuat sebagai ta’ziah penguat buat keluarga yang ditinggalkan