Hidayatullah.com–Semakin meningkatnya serangan pemukim ilegal “Israel” ke Masjid Al-Aqsha, mendorong Hamas menyerukan warga Palestina untuk turun ke jalan di Tepi Barat pada hari Jum’at (04/06/2021). Kelompok tersebut menyebutnya sebagai “Hari Kemarahan” terhadap serangan pemukim ilegal “Israel” di Masjid Al-Aqsha dan pengusiran paksa warga Palestina dari lingkungan Syeikh Jarrah di Yerusalem, lansir The New Arab.
Kelompok yang berbasis di Gaza memperingatkan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (01/06/2021) bahwa “agresi ‘Israel’ akan dihadapi oleh rakyat kami dengan perlawanan dan konfrontasi lebih lanjut”.
Ia meminta warga Palestina untuk mengambil bagian dalam “pawai besar di setiap titik ketegangan, memblokir jalan-jalan yang melewati Tepi Barat dan menghadapi pemukim” yang mencoba memasuki kompleks Al-Aqsha dengan pengawalan polisi.
Ini kemungkinan merujuk pada serangan reguler pemukim ilegal Yahudi Masjid Al-Aqsha yang terjadi di bawah perlindungan polisi “Israel”.
Seruan Hamas datang ketika pasukan Zionis “Israel” minggu ini terus menangkap warga Palestina di Tepi Barat dan di dalam “Israel” menyusul protes bulan lalu.
Polisi “Israel” pada hari Kamis (03/06/2021) mengatakan mereka telah menangkap 2.142 warga Palestina dalam beberapa pekan terakhir, dengan dakwaan yang dikeluarkan terhadap 285. Polisi mengatakan bahwa 614 masih ditahan, sementara sisanya dibebaskan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Gencatan senjata saat ini berlaku antara “Israel” dan Hamas, menyusul pemboman 11 hari “Israel” di Jalur Gaza bulan lalu yang menewaskan lebih dari 250 warga Palestina, termasuk puluhan anak-anak.
Sejak gencatan senjata mulai berlaku menjelang akhir Mei, pemukim ilegal “Israel” dan kelompok ekstremis telah melakukan serangan rutin di Masjid Al-Aqsha, mengancam gencatan senjata yang rapuh.*