Ratusan roket telah ditembakkan ke “Israel” dalam beberapa hari terakhir sebagai tanggapan atas tindakan keras “Israel” terhadap pengunjuk rasa Palestina di Yerusalem.
‘Pelanggaran Berat Hak-Hak Anak’
Seorang pejabat Palestina mengatakan Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa berusaha membendung kekerasan yang meningkat, di tengah keprihatinan internasional bahwa peristiwa-peristiwa dapat menjadi tidak terkendali.
Ahmed Aboul Gheit, sekretaris jenderal Liga Arab, menggambarkan serangan udara itu sebagai “tidak pandang bulu dan tidak bertanggung jawab”.
Dia mengatakan bahwa penjajah “Israel” bertanggung jawab atas “eskalasi berbahaya” di Yerusalem, dan meminta komunitas internasional untuk segera bertindak untuk menghentikan kekerasan.
Seorang juru bicara departemen luar negeri AS menolak untuk mengutuk serangan udara pada hari Senin, dalam konferensi pers beberapa jam kemudian di mana dia juga mengelak apakah Palestina memiliki hak untuk membela diri.
Ned Price berkata: “Secara umum, kami percaya pada konsep pertahanan diri. Kami percaya itu berlaku untuk negara mana pun,” tanpa menjelaskan apakah ini menghalangi orang-orang Palestina karena mereka tidak memiliki negara mereka sendiri.
Ketika didesak kemudian oleh seorang reporter, Price berkata: “Saya di sini bukan untuk memperdebatkan legalitas.”
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, Jason Lee, direktur negara Save the Children di wilayah Palestina yang diduduki, mengatakan: “Tidak ada pembenaran yang mungkin bagi anak-anak yang terbunuh atau terluka.
“Kami mengutuk dan menuntut segera dihentikannya penargetan dan pembunuhan warga sipil tanpa pandang bulu, termasuk anak-anak.
“Ini adalah pelanggaran berat hak-hak anak dan pelaku harus dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka dan dibawa ke pengadilan.”
Penggusuran Paksa
Setelah tembakan roket dari Gaza, Haaretz mengatakan sirene telah berbunyi di banyak kota “Israel”, termasuk Ashdod, Ashkelon, Bnei Ayish.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di rumah sakit Barzilai di Ashkelon, seorang wanita yang tidak menyebutkan namanya mengatakan kepada Channel 13 TV Israel bahwa AC jatuh menimpanya dan salah satu anaknya pada malam hari dan pintu kamar mandi jatuh di kepala suaminya.
Sayap militer gerakan Hamas, pemimpin de facto Gaza, mengatakan telah melakukan serangan roket di Ashkelon, yang terletak 13 km di utara Gaza, sebagai pembalasan atas serangan malam yang menewaskan wanita Palestina itu. (Bersambung)