Hidayatullah.com–Mesir telah menolak permintaan pemimpin Hamas, partai paling berkuasa di Jalur Gaza yang dikepung Israel, untuk melakukan tur ke luar negeri, menurut laporan media hari Kamis (11/7).
Ismail Haniyah sebelumnya berencana mengunjungi sejumlah negara yang mendukung perjuangan Palestina, termasuk Iran, Turki dan Qatar, tetapi permintaan itu ditolak Mesir, kata sumber-sumber kepada The New Arab.
“Setelah menunggu lama untuk menanggapi permintaan Hamas, yang dilakukan Hamas pada lebih dari satu kunjungan ke Kairo, pihak Mesir menolak,” kata sumber itu.
Kairo mengutip kondisi dan keamanan regional sebagai faktor dalam keputusannya tanpa menjelaskan, sumber menambahkan.
“Jelas bahwa Mesir benar-benar keberatan dengan tur luar negeri Haniyah, sebagai protes terhadap negara-negara yang akan ia kunjungi,” kata sebuah sumber Hamas pada The New Arab.
Sementara itu, Mousa Abu Marzouk, anggota senior Hamas lainnya, tiba di Kairo pada Selasa malam, untuk membahas implementasi gencatan senjata di Gaza baru-baru ini.
Gencatan senjata tidak resmi antara Gaza dan Israel dinegosiasikan dengan bantuan dari Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah dua hari berkobar di bulan Mei.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Gaza bertukar roket dengan ‘Israel’, dalam ledakan mematikan dalam kekerasan yang menewaskan empat warga sipil Israel dan 25 warga Palestina, termasuk seorang bayi.
Kunjungan Abu Marzouk ke Moskow ditunda lebih dari sekali dengan harapan bahwa Mesir akan mengizinkan Haniyah pergi, sumber Hamas juga menambahkan. *