Hidayatullah.com–Penjajah ‘Israel’ membuka kembali gerbang Masjidil Aqsha, ribuan kaum muslimin masuk ke halaman al-Aqsha sambil meneriakan takbir.
Pasukan kepolisian ‘Israel’ dalam jumlah besar menyerbu Masjidil Aqsha tanpa peringatan sebelumnya, saat kaum muslimin menunaikan shalat Jumat, kemudian menganiaya para jamaah, dan melukai sekitar 40 orang, serta menangkap puluhan lainnya.
Chanel 7 ‘Israel’ menyebutkan, kepala kepolisian di al-Quds, Yoram Halevi menerbitkan instruksi untuk masuk ke Masjidil Aqsha, dan menangkap jamaah yang berlindung di dalamnya.
Merespon keputusan penutupan Masjidil Aqsha oleh pihak ‘Israel’, Komite Keagamaan dan Nasional di Baitul Maqdis melakukan aksi unjuk rasa terbuka di depan Gerbang al-Aqsha.
Ribuan kaum muslimin menunaikan shalat Ashar di sekitar gerbang Masjidil Aqsha, setelah dilarang masuk oleh pihak ‘Israel’. Sementara ribuan warga al-Quds lainnya bertolak menuju sejumlah gerbang Masjidil Aqsha, merespon seruan komite keagamaan, nasional dan Islam di Kota al-Quds.
Bentrokan tak bisa dihindari di sejumlah kawasan al-Quds, antara pasukan ‘Israel’ dan para pemuda Palestina, pasca pemasangan pembatas yang menghalangi warga menuju kawasan Masjidil Aqsha untuk berunjuk rasa di sekitar gerbang masjid.
Peristiwa hari ini dipicu oleh ‘Israel’ yang menutup gerbang masjid sekitar setahun lalu, dan memasang gerbang elektronik di pintu masuk Masjidil Aqsha, untuk memeriksa para jamaah yang hendak masuk.
Firas al-Dibs, juru bicara Otoritas Wakaf Keagamaan yang dikelola oleh Yordania, mengatakan, setidaknya 60 tentara telah memasuki situs suci “dengan melontarkan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan para jemaah usai salat Jumat”.
“Lima belas warga Palestina terluka, termasuk tiga penjaga Masjid,” ujarnya dikutip PalInfo.
Menurut al-Dibs, pihak berwenang ‘Israel’ telah menyegel Masjid Al-Qibali dengan rantai besi dan mencegah jemaah Palestina memasuki gedung tersebut.
Sementara itu, gerakan perlawanan yang berbasis di Gaza, Hamas, mengutuk provokasi “berbahaya” ‘Israel’. Lewat sebuah pernyataan, juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan, “Aksi teror berbahaya ini ditujukan ke jemaah Muslim di Al-Aqsa dan orang-orang Arab.”
Barhoum menyebut serangan pasukan ‘Israel’ “mencerminkan rasisme dan ekstremisme pemerintah pendudukan ‘Israel’”, tulis Anadolu Agency.
Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat menyerukan kepada komunitas internasional dan negara-negara Islam untuk mencegah pelanggaran pasukan ‘Israel’ yang didukung Amerika Serikat ke Masjid al-Aqsha dan untuk memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Eraket juga menekankan bahwa ‘Israel’ harus menjalani persidangan di pengadilan internasional karena “pelanggaran sistematis” terhadap rakyat Palestina dan pelanggaran hukum internasional.
Lembaga Al-Azhar Mesir – otoritas keagamaan Sunni yang paling utama – juga mengutuk serangan tersebut.
“Kami mengutuk pelanggaran yang sedang berlangsung oleh pasukan pendudukan Zionis terhadap Masjid al-Aqsha dan serangan biadab yang menargetkan jamaah [masyarakat] di masjid,” kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis.*