Hidayatullah.com— Letkol Baruch Mizrahi yang tewas dalam aksi penembakan di pos militer Turqumiyah, dua hari lalu, dikenal seorang yang berasal dari pangkalan yang dinilai sebagai pangkalan mata-mata elektronik terbesar dan terpenting di Nagev.
Sumber-sumber media Zionis dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC), Kamis, (17/04/2014) mengungkap Baruch berasal dari kesatuan mata-mata elektronik Zionis terbesar ada di derah Nagev, wilayah selatan Palestina terjajah 1948, yang diberi nama “Kesatuan 8200”.
Tugas Baruch adalah menyadap siaran radio dan percakapan telepon serta email di benua Ais, Afrika dan Eropa.
Sebelumnya, surat kabar Zionis Ha’aretz mengatakan, beberapa orang alumni dari kesatuan yang berasal dari pangkalan tersebut, yang berpindah ke jabatan sensitive di entitas Zionis.
Seperti hakim di Mahkamah Agung, direktur departemen keuangan dan penulis dunia yang terkenal, selain menjadi pemilik perusahaan terkenal dan ilmuwan terkenal, juga sebagai pelawan sandiwara sampai pada ketua koalisi pemerintah sekarang ini.
Ha’aretz menyebut “Kesatuan 8200” sebagai tangga melompat yang aman ke bursa pasar kerja di Israel. Di samping itu, ada puluhan alumni kesatuan ini yang mendirikan sejumlah perusahaan teknologi terkenal di Palestina terjajah dan bergabung dalam kegiatan industri teknologi canggih.
Ha’aretz juga menyatakan bahwa kesatuan tersebut adalah adalah kesatuan yang paling terbesar dalam bidang teknologi intelijen di militer Zionis. Kesatuan ini menggunakan teknologi canggih dan berbagai bahasa. Para alumninya telah mendirikan puluhan perusahaan yang bekerja di bidang komunikasi dan keamanan informasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Baruch Mizrahi, Ketua Departemen Penyadapan Elektronik di Dinas Intelijen Kepolisian Zionis tewas hari Senin (14/04/2014) dalam sebuah aksi yang dilakukan pejuang Palestina.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di saat yang sama, hari Senin, berbagai media Zionis ramai memberikan perhatian soal ancaman yang dilontarkan PM Palestina Ismail Haniyah untuk menculik serdadu penjajah Zionis guna ditukar dengan tawanan Palestina yang mendekam di penjara-penjara Zionis.
Sebagaimana kasus Gilad Shalit yang berhasil membebaskan lebih dari 1000 tawanan Palestina.*