Hidayatullah.com–Para analis sepakat bahwa partisipasi massa yang besar dalam perayaan pekan Syuhada dan peringatan 10 tahun wafatnya As-Syahid Syeikh Ahmad Yassin, pendiri sekaligus tokoh gerakan Hamas di Gaza Ahad kemarin.
Partisipasi masyarakat Gaza dalam acara itu memembuktikan dukungan rakyat kepada gerakan Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah (Hamas) dan perlawanan, meskipun blokade ketat yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza terutama selama 8 bulan terakhir.
Pengamat politik Iyad Fawar dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC) berpendapat, pesan terpenting partisipasi rakyat dalam perayaan pekan syuhada di Gaza adalah bahwa masyarakat Palestina masih setiap pada Hamas dan perlawanan, meskipun mengalami blokade dan agresi Zionis.
Dia mengatakan, dukungan masa besar ini penting bagi Hamas dan menggagalkan alasan blokade, bahwa tujuannya adalah menyurutkan dukungan masyarakat pada Hamas. Dia memperkirakan jumlah massa yang berpartisipasi dalam perayaan pekan syuhada mencapai ratusan ribu warga, mereka memenuhi acara perayaan sejak pagi.
Analis Hamzah Abu Shanab mengungkapkan keyakinannya bahwa Hamas ingin mengirim pesan kepada masyarakat bukan melalui pidato. Dia memuji kemampuan gerakan menggalang masyarakat meski terjadi krisis keuangan dan tidak mampu membayar gaji para pegawainya.
“Perlawanan menyatukan kami dan senjata menggariskan peta pembebasan,” ujar Hamzah dikutip PIC hari Senin (24/03/2014).
Disebutkan Hamas dan Jihad Islam menyerukan partisipasi masyarakat dalam perayaan pekan syuhada yang dihadiri sejumlah petinggi gerakan di samping pimpinan berbagai faksi perlawanan Palestina lainnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara itu, Ketua Pusat Penelitian dan Studi Independen di Gaza, Ibrahim Madhun, menyimpulkan terkait apa yang terjadi dalam perayaan pekan syuhada ini membuktikan Hamas punya massayang membentang luas.
“Hamas memiliki massa yang membentang luas dan pasukan yang terorganisir dan maju, memiliki ideologi peran yang kokoh dan senjata yang mampu membela rakyatnya, bagaimana mungkin mereka bisa kalah?”*