Hidayatullah.com—Setelah bertahun-tahun sering mengalami pemadaman, otoritas kelistrikan di Jalur Gaza hari Kamis mengumumkan bahwa pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu kembali beroperasi penuh untuk pertama kalinya sejak enam tahun terakhir.
Dilansir Maan (3/8/2012), generator beroperasi penuh menghasilkan listrik 100 megawatt pada malam hari. Disiang hari generator difungsikan 60% untuk menghemat bahan bakar, kata jurubicara otoritas listrik Gaza Ahmad Abu Al Umrin saat jumpa pers di Gaza City.
Untuk mengoperasikan generator dengan kapasitas penuh selama 24 jam, diperlukan bahan bakar sebanyak 600.000 liter setiap harinya.
Kebutuhan listrik di Gaza meningkat, karena jumlah populasi wilayah pesisir yang sempit itu bertambah, demikian pula pembangunan fisiknya. Jalur Gaza membutuhkan 360 megawatt listrik setiap harinya.
Abu Al Umrin mengucapkan terima kasih kepada Islamic Bank yang telah mendanai perbaikan pembangkit listrik yang rusak akibat serangan militer Zionis Israel pada tahun 2006 dan 2009.
Pembangkit listrik termasuk sarana umum yang tidak boleh diserang dalam kondisi perang menurut peraturan internasional.
Al Umrin juga berterima kasih kepada Mesir dan Qatar yang telah menyuplai bahan bakar ke Gaza. Kiriman bahan bakar dari Qatar yang dilakukan sejak bulan Juli membuat pemadaman listrik di Gaza tidak berlangsung terlalu lama. Biasanya pemadaman bisa berlangsung 18 jam sehari.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Al Umrin mendesak dibangunnya pipa saluran bahan bakar dari Mesir langsung menuju Gaza untuk memudahkan pengiriman bahan bakar. Saat ini bahan bakar yang dibutuhkan masih harus melewati perbatasan Mesir dan Israel dengan perantara Otoritas Palestina.*