Hidayatullah.com–Orang-orang Palestina Senin (9/11) meruntuhkan sebuah papan beton raksasa yang menjadi pagar pembatas di wilayah Tepi Barat. Kejadian itu bertepatan dengan perayaan runtuhnya Tembok Berlin di Jerman.
Sebuah truk digunakan untuk menarik selembar papan beton hingga runtuh, yang mendapat sambutan gegap gempita dari sekitar150 aktivis Palestina dan para pendukung asing di dekat kamp pengungsian Qalandia, di luar Ramallah.
Kontan aksi tersebut disambut dengan tembakan gas air mata dan granat oleh tentara Israel.
“Hari ini adalah perayaan 20 tahun runtuhnya tembok Berlin dan menandai aksi perlawanan sepekan terhadap tembok apartheid yang dibangun di Palestina dan di seluruh dunia,” demikian pernyataan aktivis Stop The Wall.
Menurut pemerintah penjajahan Israel, tembok-tembok baja dan beton yang mereka bangun diperlukan untuk keamanan. Hingga saat ini Israel telah membangun pagar pembatas sepanjang 413 kilometer, dari 709 kilometer yang direncanakan. Demikian catatan PBB menyebutkan.
Pengadilan Internasional (ICJ) pada tahun 2004 pernah mengeluarkan sebuah resolusi tidak mengikat agar tembok dan pagar pembatas yang ada di Tepi Barat diruntuhkan, dan pembangunannya dihentikan.
Sementara itu Otoritas Palestina Senin, memperingatkan bahwa peristiwa tersebut akan bisa membuat kawasan itu bergejolak lagi, jika AS gagal membujuk Israel menghentikan pembangunan pemukiman, sebagai bagian dari perjanjian damai.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Jika Amerika tetap tidak bisa melakukan perannya, maka akan ada efek yang merusak yang menjadi tanggung jawab Israel dan AS,” kata jurubicara kepresidenan Abil Abu Rudeina kepada AFP. [di/pn/hidayatullah.com]