Hidayatullah.com — Sebuah kapal yang berisikan pengungsi Rohingya berhasil ditarik TNI Angkatan Laut pada, Kamis (30/12/2021) pagi. Kabarnya, sebanyak 120 orang yang mayoritas terdiri dari perempuan dan anak-anak.
Penarikan kapal merupakan instruksi dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, setelah pemerintah memutuskan membantu pengungsi Rohingya atas dasar kemanusiaan.
Kapal pengungsi Rohingya itu ditemukan di lautan dekat Kabupaten Bireuen, Aceh, dan akan dibawa menuju Pelabuhan Kruengkeukuh Kota Lhokseumawe.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono dalam keterangan tertulisnya mengatakan penarikan kapal dimulai pada pukul 06.00 WIB dan diperkirakan kapal akan tiba di Pelabuhan Kruengkeukuh pada petang nanti.
“Estimasi akan tiba di Pelabuhan Kruengkeukuh Lhokseumawe sekitar pukul 18.30 WIB,” kata Julius, seperti dikutip dari Suaracom, Kamis (30/12/2021).
Julius menerangkan Pelabuhan Kruengkeukuh dipilih karena TNI AL memerlukan adanya sarana labuh terutama untuk kondisi para pengungsi Rohingya. Selain itu, TNI AL juga memilih pelabuhan tersebut karena posisinya yang lebih dekat dengan tempat karantina.
Nantinya mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan lebih dulu, dan direlokasi semisal ada keputusan lebih lanjut. “Dan lebih dekat dengan tempat karantina sekaligus tempat relokasi di Medan jika diputuskan untuk di relokasi,” ucapnya.
Sebagaimana diberitakan, melansir Antara, nelayan melihat kapal yang diduga membawa warga Rohingya berada di Perairan Kabupaten Bireuen, Aceh. Kapal itu terpantau masih berada di tengah lautan.
Hal tersebut dikatakan Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek, Senin (27/12/2021). “Informasi dari nelayan adanya kapal Rohingya di perairan Bireuen kurang lebih 67 mil laut,” katanya.
Keberadaan kapal itu juga telah disampaikan ke pos angkatan laut (AL) setempat. Kondisi kapal disebut masih bagus atau dapat berlayar. “Masih di laut dan masih berlayar (kapal diduga dari Rohingya itu),” ujar Miftach.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara itu, International Concern Group for Rohingyas (ICGR) mendesak pemerintah untuk segera menyelamatkan pengungsi Rohingya yang masih berada di laut Kabupaten Bireuen, Aceh.
“Kita mendesak Pemerintah Indonesia menyelamatkan pengungsi Rohingya ini, yang terombang-ambing di laut Aceh, sejak Ahad (26/12/2021),” kata Secretary General ICGR Dr M Adli Abdullah, di Banda Aceh, Rabu.
Apapun alasannya, kata Adli, mereka harus diselamatkan dengan tujuan kemanusiaan. Ia mengatakan, 120 pengungsi Rohingya itu harus diselamatkan. “Apalagi kondisi mereka sebagian besar adalah anak anak dan perempuan, 60 wanita dan 51 anak anak. Ini persoalan hidup mati mereka,” ujarnya.*