Hidayatullah.com– Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan beberapa wilayah di Indonesia yang berada di sekitar pesisir atau pinggir pantai berpotensi berpotesi mengalami banjir ROB. Hal demikian ia sampaikan dalam konferensi pers tentang Analisis Informasi Potensi Banjir ROB dan Updating Kondisi Cuaca Terkini di Wilayah Indonesia.
“Dampak gelombang tinggi ini terutama terjadi di laut dan di pesisir. Nah, kota-kota besar yang ada di pesisir misalnya Jakarta dan kemudian juga Semarang, kemudian juga Surabaya, dan beberapa kota besar lainnya di pesisir,” kata Dwikorita saat memimpin Konpres yang ditayangkan Youtube Info BMKG, Rabu (08/12/2021).
Dwikorita menjelaskan kota besar yang berpotensi itu terutama yang menghadap ke Samudera Hindia, Samudra Pasifik, dan juga di beberapa titik di laut Jawa. “Itu juga mengalami tadi apa adanya pengaruh dari ROB ataupun gelombang tinggi. Namun biasanya yang gelombang yang hingga mencapai 4, 6 meter itu adalah di wilayah yang berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia,”ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto menerangkan bahwa kota besar yang terdampak banjir ROB ini terutama yang seamless atau garis pantai dengan wilayah daratannya tidak ada batas.
“Bahwa sebenarnya kita melihat dulu, dampaknya itu kalau gelombang tinggi itu terhadap kota-kota besar, kita lihat kota-kota besar mana yang masih memiliki jarak antara garis pantai dengan tanahnya atau wilayah ketinggiannya,” ucapnya.
Guswanto juga mencontohkan Kota Manado yang juga alami banjir ROB. “Seperti contoh di Manado maka dia akan sangat berdampak. Karena apa? Ini seamless antara pantai dengan tanahnya. Kemudian kalau kita lihat ini, dia masuk ke mall, ini perlu kita bedakan apakah Kota itu seamless dengan pantai, maka kalau seamless otomatis dia akan sangat berdampak. Kalau tidak, dia tidak akan sampai terdampak,” sebutnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hanya saja Guswanto menyampaikan daerah yang memiliki ketinggian kotanya lebih tinggi dari pantai, masih aman. Tapi ia tetap meminta agar dibuatkan penghalang. “Harus dibuatkan mungkin penghalang baik itu yang berupa beton ataupun dari tanaman,” tukasnya.*