Hidayatullah.com- Nama Fadjroel Rachman disebut termasuk salah seorang yang terlibat dalam Gerakan Anti Radikalisme Alumni Institut Teknologi Bandung (GAR ITB).
GAR ITB adalah pihak yang melaporkan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 Prof Din Syamsuddin ke Komite Aparatur Sipil Negara (KASN), pelaporan ini menimbulkan kegaduhan, polemik, bahkan kecaman.
Kabar Fadjroel Rachman sebagai salah seorang yang terlibat di GAR ITB itu disebut oleh anggota GAR ITB Nelson Napitupulu.
Menurut Nelson, awalnya organisasi itu terbentuk dari obrolan alumni-alumni ITB dan sejumlah kampus lain. Nelson menyebut mereka yang terlibat dari awal banyak yang bukan orang terkenal.
Tapi kata Nelson ada sedikit tokoh populer yang sempat ikut pada diskusi awal pembentukan GAR ITB. Di antaranya kata dia adalah Fadjroel Rachman yang saat ini merupakan Juru Bicara Presiden Joko Widodo.
“Ada Fadjroel Rachman yang sekarang jadi jubir presiden, dia ikut di diskusi awal,” kata Nelson pada Ahad (14/02/2021) dikutip dari Kumparan.
Bahkan kata Nelson Fadjroel masih aktif di GAR ITB hingga saat ini.
GAR ITB sebelumnya bernama NKRI atau Nusa Kinarya Rumah Indonesia. Ia menjelaskan, GAR ITB dibentuk sekitar akhir 2019, saat itu menjelang pemilihan rektor ITB. Sebab saat itu ada juga alumni dari UI, UIN, Universitas Pancasila, selain ITB. Ketika masih bernama NKRI, artis Christine Hakim sempat bergabung meski ia bukan alumni ITB.
Menurut Nelson, di antara pemantik munculnya gerakan ini yaitu adanya persoalan radikalisme di ITB. Dalam perkembangannya, masalah yang dibahas lebih spesifik soal ITB. Sehingga NKRI berganti nama menjadi GAR ITB.
“Fadjroel (dan juga saya) ada di NKRI dan GAR,” sebut Nelson.
“Awalnya sebenarnya ini bukan eksklusif ITB. Jadi memang ini awalnya adanya sekumpulan orang-orang termasuk saya, concern soal radikalisme. Kemudian kita berkumpul dengan beberapa PT dari kampus lain, enggak terkenal,” ujar Nelson juga.
Karena ada persoalan lebih spesifik di ITB maka pihaknya bikin GAR saja, lalu ditambahkan ITB-nya, sehingga hanya alumni ITB. “Jadi Mba Cristine Hakim tidak ikut di situ (GAR ITB), dan yang lain-lain teman teman alumni UI dan yang lainnya,” ujar Nelson.
Nelson menyebutkan ada sekitar 20 orang yang aktif di GAR ITB. Tapi mereka selalu berdiskusi dalam grup WhatsApp beranggota lebih dari 250 orang.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Kita lebih dari, jadi 1 WhatsApp grup ada 250 orang maksimum. Jadi dibuat per angkatan karena lebih dari 250, jadi ada beberapa,” sebutnya.
“Kalau yang aktif, kalau mau dibilang sebagai motor mungkin ada sekitar 20 orang, ya. Tapi kita ada semua, ya, boleh ngasih saran, merespons, ada berita, diskusi,” tambahnya.
Nelson pun membantah pelaporan Din Syamsuddin karena radikalisme. Tapi menurutnya Din dilaporkan karena sebagai ASN, dia berpolitik.
“Jadi yang kita persoalkan di sana, seorang anggota MWA yang adalah ASN melakukan praktik politik praktis, termasuk menghasut, menebar hoaks,” sebutnya.
Fadjroel Rachman belum merespons saat dikonfirmasi soal keterlibatannya di GAR ITB hingga berita tersebut dimuat.*