Hidayatullah.com- Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan mengerahkan 29.736 prajurit TNI jadi tracer Covid-19. Sukamta, anggota Komisi I DPR RI, menyambut baik pelibatan prajurit TNI ini, tetapi katanya perlu dilakukan dengan hati-hati dan bekal perlengkapan yang cukup supaya para prajurit tidak tertular, karena nyawa 1 jiwa sangat berharga.
“TNI memang bisa diperbantukan dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), tapi tetap harus mengedepankan aspek kemanusiaan dan demokratis. Pendekatan ke masyarakat harus tetap dengan santun, persuasif, dan edukatif. Jangan sampai nanti pada level tertentu, pendekatan yang ditempuh represif yang justru bisa menimbulkan masalah baru, alih-alih menyelesaikan masalah di tengah pandemi,” ujarnya, Rabu (10/02/2021) di Jakarta.
Selain itu, Wakil Ketua Fraksi PKS ini juga menekankan bahwa pemerintah harus punya konsep tracing tersebut. Misalnya, pemerintah harus mampu memprediksi angka berapa orang yang akan terkena target tracing ini.
Jika tracing dihitung hingga 72 jam ke belakang sejak seorang pasien dinyatakan positif, maka sudah bisa diperkirakan berapa banyak orang yang kontak erat yang terkena tracing. Dari angka ini prosedur apa yang harus dilakukan jika ternyata dari hasil tracing, warga yang terdeteksi positif menjadi meroket. Misalnya, apakah sudah disiapkan tempat untuk isolasi pasien secara cukup?
“Itu semua tadi harus dipikirkan dan disiapkan. Ini lagi pandemi, jadi semuanya harus dilakukan secara hati-hati dan terukur, karena anggaran juga terbatas. Jangan sampai program ini tidak berjalan efektif sebagaimana mestinya,” harap wakil rakyat dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
Sebelumnya diketahui bahwa Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengerahkan 27.866 Badan Pembina Desa (Babinsa) untuk melakukan tracing penyebaran Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali.
“Untuk itu, TNI akan mengerahkan 27.866 Babinsa, 1.768 Babinpotmar, dan 102 Babinpotdirga di 7 provinsi di Jawa-Bali melaksanakan PPKM Skala Mikro,” sebut Hadi lewat keterangan tertulis, Selasa kemarin.
Hal ini disampaikan Panglima TNI saat memimpin apel gelar kesiapan tenaga vaksinator dan tracer Covid-19 sebagai dukungan terhadap program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di Jawa-Bali, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (09/02/2021) pagi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebelum diterjunkan ke medan tugasnya masing-masing, para Babinsa, Babinpotmar dan Babinpotdirga akan diberi pelatihan menjadi tracer Covid-19.
Menurut Panglima, TNI juga menerjunkan 475 personel yang akan melatih para Babinsa itu. Babinsa yang merupakan ujung tombak TNI di tengah masyarakat dinilai dapat menjadi agen pencegahan, pendeteksian dan penanggulangan terhadap Covid-19 di desa.
Di samping bertugas sebagai penegak disiplin protokol kesehatan, para prajurit TNI itu pun dinilai bisa membantu pemerintah untuk melaksanakan tracing Covid-19 di tengah masyarakat.*