Hidayatullah.com– Zarkasih (70), pelaku penarikan cadar seorang Muslimah, di Tangerang, Banten, mendatangi kediaman keluarga Patri, Muslimah bercadar itu, pekan kemarin, Sabtu (07/11/2020). Jarak antara rumah Zarkasih dan keluarga Patri hanya sepelemparan batu. Keduanya berada dalam gang yang sama di kawasan perumahan Perumnas I Tangerang.
Siang itu, Zarkasih diterima oleh Arief Pribadi, adik korban penaikan cadar oleh Zarkasih. “Patri tinggal di Tasikmalaya ikut suaminya yang bekerja di sana,” ujar Arief Pribadi. Saat kejadian penarikan cadar pada hari Rabu, 4 November 2020, Patri memang sedang berada di Tangerang menengok orangtuanya.
Dalam pertemuan yang sangat singkat, Zarkasih menyampaikan bahwa pagi itu telah menghubungi Patri melalui sambungan telepon. “Saya sudah menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya, sejujurnya tidak ada sedikit pun niat saya untuk melecehkan syariat Islam,” ujar Zarkasih.
Atas, rasa salahnya itu, Zarkasih mengutarakan kepada Arief untuk bertemu kembali dengan pihak keluarga, termasuk Patri, dan tim kuasa hukum. “Termasuk mungkin saya akan meminta pihak majelis ulama untuk hadir memediasi masalah ini. Agar masalah ini tidak kian besar di tengah umat,” ulas Zarkasih. Selanjutnya, Zarkasih akan menemui majelis ulama dan menunggu kepastian waktu pertemuan yang dimintanya kepada Arief.
Baca: Hadir Film “Cadar” Sebagai Jawaban Film “My Flag” yang Dianggap Lecehkan Muslimah Bercadar
Arief yang juga sudah mendapatkan informasi dari kakaknya soal permohonan maaf Zarkasih menyampaikan apresiasi atas permintaan itu. Ia mengaku akan menghubungi kakaknya, Patri, dan pihak kuasa hukum. “Insya Allah, kami akan berkoordinasi dengan keluarga dan kuasa hukum untuk tindak lanjut dari permintaan itu,” ujar Arief.
Kata Arief, ia mengaku berusaha menjaga masalah yang sudah viral di media sosial ini agar tidak simpang siur. Oleh karena itu, ia tegaskan tentang perkembangan informasi masalah ini hanya dari akun Facebooknya atau kuasa hukum. “Pasalnya ada akun-akun di media sosal yang sengaja menyebar informasi tentang masalah ini tapi tidak secara utuh, sehingga menimbulkan salah tafsir,” papar Arief.
Baca: Muslim Lawyers Club Siap Dampingi Korban Penarikan Cadar di Tangerang
Secara terpisah, kepada hidayatullah.com, Arief mengaku bahwa secara pribadi ia sebenarnya sudah legowo (lapang dada) memaafkan Zarkasih. “Demikian juga kakak saya sudah legowo. Namun, karena masalah ini sudah viral di tengah umat, harus ada upaya dari ustadz (Zarkasih, red) untuk meredamnya,” ulas Arief. Janjianya, ia akan membuat pengakuan di media sosial.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Sesungguhnya kami memang ada hubungan kekerabatan dengan beliau. Saya dan kakak saya memang sering bercanda dengan beliau. Tapi sejak kakak saya bercadar tujuh tahun lalu, ia membatasi candaan dengannya,”tambah Arief.
Sesal juga disampaikan Zarkasih kepada hidayatullah.com. “Demi Allah saya tidak bermaksud meledek. Saya memang bercanda, tapi memang kelewatan. Mengapa sampai narik cadar Patri,” sesal Zarkasih.
Lepas dari rumah keluarga Arief, sambil berbisik Zarkasih berkata, “Mungkin ini cara Allah mengingatkan saya.” Wallahu’alam.*