Hidayatullah.com- Status Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berubah menjadi menjadi zona oranye atau risiko sedang dalam kasus Covid-19.
Sebelumnya, Ponorogo berstatus zona kuning atau risiko rendah.
Perubahan status itu bukan karena kasus positif Covid-19 di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 2, Ponorogo.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni menjelaskan, Ponorogo berstatus zona oranye dampak ditemukannya kasus baru dari kluster Ronowijayan yang memapar hingga 10 orang warga sekitar.
“Perubahan status ini karena beberapa hari kemarin, di Ponorogo terjadi penambahan kasus cukup signifikan,” ujar Bupati di Ponorogo, kutip IndonesiaInside pada Sabtu (11/07/2020).
Bupati menyebutkan, penambahan 11 kasus Covid-19 baru hari ini, empat pasien dari sub kluster Kendari, tiga dari kluster Panjeng (Jenangan), 1 dari Desa Joresan, Kecamatan Mlarak, anak dari PDP yang meninggal beberapa waktu lalu, dan tiga dari kluster Ronowijayan (Siman).
“Total sekarang dari kluster Ronowijayan sudah 10 orang, apakah nanti akan diisolasi, kami masih akan mempertimbangkan, sebenarnya penelusuran kontak (contact tracing) sudah ditemukan dan untuk yang sub kluster Kendari, kami sudah melakukan rapid test 145 orang, 11 reaktif dan hasil usapan (swab) 10 positif dan 1 negatif,” sebut Bupati.
Sebagai tindak lanjut dari hal itu, Bupati Ponorogo akan memanggil Kepala Desa Panjeng, Patihan Kidul, dan Lurah Ronowijayan untuk menentukan sikap dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 di wilayahnya.
Hingga berita ini ditulis, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Ponorogo tercatat sejumlah 77 orang. Rinciannya, 33 orang sembuh, tiga meninggal, dua orang menjalani isolasi mandiri, delapan orang isolasi di shelter dan 31 dirawat di ruang-ruang isolasi RSUD dr Hardjono, Ponorogo.
Pada Kamis (09/07/2020) saja, di Ponorogo ada 11 kasus baru. Jumlah itu sedikit lebih tinggi dibanding sehari sebelumnya yang enam kasus.
Bupati Ponorogo menyebut, perubahan zona ini terutama dipicu oleh kluster Ronowijayan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Peringkat zona itu ditentukan tingkat penularan, bukan jumlah kasus. Seperti kluster Ronowijayan itu yang awalnya 1 pasien, sekarang menjadi 10.
Kalau kluster Gontor belum, sebab terkonfirmasi positifnya hampir dikatakan bersamaan, bukan tertular.
“Yang bikin oranye karena tingkat penularan di kluster Ronowijayan,” sebutnya di Pringgitan Rumah Dinas Bupati Ponorogo.
Bupati pun terus mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Sampai saat ini belum ada vaksin virus ini, tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas di luar,” pesan Bupati Ponorogo.*