Hidayatullah.com-Pergulatan ideologi apa pun menjadi besar karena adanya dukungan kekuasaan dan politik sebuah bangsa, demikian penjelasan Prof. Dr. Din Syamsuddin selaku pembicara dalam seminar webinar yang digelar dengan tema Ancaman Kebangkitan Komunisme Oligarki Dibalik RUU Haluan & Arogansi Idiologi Pancasila (6/6/2020) yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Analisa Data (PKAD).
“Mengapa demikian? Karena sebuah ideologi itu tidak bisa dimatikan tapi tumbuh dari generasi ke generasi. Dan tatkala sebuah ideologi kalah dan kemudian menyimpan dendam, maka bisa dipastikan akan ada upaya untuk balas dendam. Karena sebuah ideologi akan tumbuh dan kuat, manakala gerakan ideologi mendapat dukungan politik dan kekuasaan,” kata Din.
Jadi sangat wajar jika di sebuah bangsa kemudian ada yang menolak kebangkitan sebuah ideologi seperti penolakan terhadap ideologi komunis di Indonesia. Ini kewajaran karena dalam sejarahnya komunis sangat bertentangan dengan Pancasila.
Rencana Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU-HIP) telah melakukan penafsiran sepihak. Dan bahkan bertentangan dengan pancasila. Dan Pancasila itu sangat dijiwai dengan Piagam Jakarta.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Jadi kalau ada yang melakukan penafsiran terhadap Pancasila, maka harus berpegangan pada sejarah dan hadirnya kesepakatan Piagam Jakarta. Hal ini agar tidak ada penyelewengan sejarah dan makna idiologi Pancasila,” tegas Din Syamsuddin. */Akbar Muzakki