Hidayatullah.com– Majelis Ulama Indonesia mengutuk keras pembakaran masjid di India. MUI menyayangkan kenapa hal seperti itu bisa terjadi.
“MUI sangat menyayangkan dan mengutuk keras segala tindak kekerasan yang dilakukan oleh saudara-saudara kita umat Hindu terhadap saudara mereka umat Islam di India,” ujar Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi di sela-sela Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Kamis (27/02/2020).
MUI juga sudah beberapa kali mengeluarkan pernyataan agar pemerintah India meninjau kembali Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan (CAB) India. MUI menilai UU itu sangat diskriminatif, sebab menganggap umat Islam tidak berhak tinggal di India.
“Menurut kami itu sangat diskriminatif dan menganggap umat Islam itu adalah kelompok yang tidak berhak untuk tinggal di India,” ujarnya.
Baca: Prof Din Sesalkan Pembakaran Masjid, Dorong Pemerintah India Atasi Keadaan
MUI juga mengimbau agar masyarakat Muslim di India waspada karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi kekerasan yang menimpa mereka. Saat ini pertumbuhan umat Islam semakin besar di India.
“Kepada masyarakat Muslim di India, memang mereka dituntut untuk senantiasa waspada karena kemungkinan saja tindak kekerasan yang akan menimpa mereka sebagai minoritas. Kita perlu ketahui bahwa pertumbuhan jumlah umat Islam di India itu relatif cukup signifikan,” ujarnya.
Bahkan diperkirakan dalam kurun waktu yang tidak lama lagi, di tahun 2030 umat Islam di India akan melebihi jumlah umat Islam di Indonesia.
Baca: India: Korban Jiwa Kerusuhan Agama di New Delhi Mencapai 34 Orang, Muslim Mencari Perlindungan
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
MUI berharap agar PBB dan lembaga regional lainnya terus mengingatkan pemerintah India agar tidak melakukan hal diskriminatif.
“Kepada PBB kepada lembaga lembaga regional perlu terus mengingatkan pemerintah India agar tidak bersikap diskriminatif dengan berbagai macam tindak kekerasan terhadap warganya yang beragama Islam,” ujarnya.* Azim Arrasyid
Laporan ini terlaksana atas kerjasama Dompet Dakwah Media