Hidayatullah.com- Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, naiknya harga bawang putih mencapai Rp 80.000 per kg akibat merebaknya isu virus corona asal China yang membuat distributor lebih hati-hati dalam mengeluarkan pasokan.
Menurutnya kenaikan komoditas tersebut bukan dikarenakan kekurangan stok. Sebab, pada faktanya stok dalam negeri masih mencukupi.
“Ini diakibatkan karena faktor psikologis dari masifnya pemberitaan virus corona sehingga besar kemungkinan terjadi penahanan stok ke pasar oleh distributor,” kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini kemarin kutip INI-Net pada Jumat (14/02/2020).
Mentan menegaskan bahwa stok bawang putih bulan Februari hingga ke depannya aman. Karena, pada akhir Februari sampai Maret ada panen raya yang menghasilkan bawang putih sebanyak 50 ribu ton. Bahkan katanya Kementan menjamin 10 pangan pokok lainnya.
Menurutnya, dua hingga tiga bulan ke depan stok bawang putih aman, tidak ada masalah.
“Mau ada dan tidak virus corona stok bawang putih kita tetap aman. Stok saat ini ada 84.000 ton sampai 120.000 ton. Jadi kenapa masyarakat terlalu panik. Mungkin panik karena distributornya kasih keluar sedikit-sedikit agar harga makin mahal. Kalau begitu, itulah gunanya negara hadir, kalau ada yang timbun tangkap saja,” ungkapnya.
Mentan pun berharap semoga kasus wabah virus corona segera berakhir. Kalaupun virus corona terus terjadi di China, katanya Kementan sudah menghitung tidak hanya mengambil bawang putih dari negara asal virus mematikan itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Kita bisa datangkan dari India dan Amerika. Jadi mengurus rakyat itu harus total,” akunya.
Sementara menurut Kepala Badan Ketahan Pangan, Agung Hendriadi, Kementan konsisten melakukan stabilisasi harga pangan. Sejak 30 Januari sampai saat ini, katanya Kementan telah menggelar Operasi Pasar di DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan kini di Solo, Jawa Tengah.*