Hidayatullah.com- Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan bahwa pemerintah tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan masyarakat, utamanya keluarga besar pondok pesantren.
“Kita tahu bersama bahwa negeri ini dapat berdiri tegak dan merdeka karena peran besar pesantren. Pesantren telah tercatat dalam sejarah sebagai kelompok masyarakat yang ikut andil besar merebut dan mengisi kemerdekaan,” ujar Menag dalam acara penutupan Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) se-Jawa dan Madura di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur kemarin kutip website resmi Kementerian Agama pada Jumat (14/02/2020).
Menag memandang bahwa ulama adalah nasionalis sejati. Jauh sebelum merdeka, ulama dan pesantren sudah berkontribusi nyata mengambil bagian mengukir peradaban, mencerdaskan kehidupan bangsa lewat lembaga pendidikan yang didirikan.
“Mereka tetap mempertahankan identitas keindonesiaan dan menguatkan nasionalisme santri,” ujar mantan Wakil Panglima TNI ini.
Menag mengungkapkan bahwa negara dan pemerintah tak akan pernah lupa atas jasa syuhada bangsa dari kalangan pesantren. “Kita tidak akan pernah melupakan cucuran keringat dan perjuangan Mbah Hasyim Asy’ari, Mbah Wahab Chasbullah, Mbah Bisri Syansuri, dan pendiri utama PP Lirboyo ini,” sebutnya.
Atas jasa merekalah, kata Menag, bangsa ini bisa mempertahankan dan memajukan Indonesia.
Pada kesempatan itu, Menag juga menyampaikan bahwa kementerian yang dipimpinnya sedang menyiapkan regulasi atau peraturan sebagai turunan Undang-Undang Pesantren.
“Semoga tahun ini bisa diselesaikan sehingga segera ada aturan yang benar-benar berpihak kepada kepentingan besar pesantren,” ujarnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut Menag, UU Pesantren ini lahir bukan untuk menyeragamkan pesantren, seperti sekolah dan madrasah, atau mengatur pesantren agar mengikuti kemauan pemerintah.
“Akan tetapi UU hadir dalam rangka menjaga keunikan dan kekhasan Pondok pesantren,” ujarnya.
Menag secara pribadi meyakini bahwa kalau pesantren semakin maju, maka pasti bangsa ini semakin maju pula.*