Hidayatullah.com– Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto mengatakan bahwa Indonesia dan Turki mempunyai hubungan bilateral yang saling menguntungkan selama hampir 70 tahun.
Oleh karena itu, penguatan perdagangan di bidang barang atau jasa dinilai menjadi isu penting yang harus dilakukan kedua Menteri.
Total perdagangan Indonesia-Turki pada Januari-November 2019 mencapai USD1,37 miliar.
Ekspor Indonesia ke Turki dalam periode yang sama tahun 2019 lalu, tercatat sebesar USD1,05 miliar. Sedangkan impor Indonesia dari Turki tercatat sebesar USD321,2 juta.
Baru-baru ini, Indonesia dan Turki bersepakat mempercepat penyelesaian Comprehensive Economic Partnership Agreement atau perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) kedua negara setelah menteri perdagangan kedua negara Agus Suparmanto dan Ruhsar Pekcan bertemu dalam World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos pekan ini.
Menurut Menteri Agus, selama 3 putaran, perundingan IT-CEPA sudah dilakukan secara inkremental, baik pada bidang perdagangan barang, ketentuan asal barang, pengamanan perdagangan, perdagangan jasa, investasi, dan bidang lainnya.
“Memasuki perundingan putaran keempat yang akan diselenggarakan akhir Januari 2020, kami mengusulkan perundingan ini dapat dilakukan kembali pada April dan Juli 2020 untuk mempercepat penyelesaian,” ujar Agus lewat siaran persnya dikutip Anadolu Agency pada Jumat (24/01/2020).
Dalam kesempatan pada Rabu tersebut, kedua negara pun bersepakat meningkatkan perdagangan jasa, antara lain dengan penguatan jalur penerbangan Garuda Indonesia ke Turki dan Turkish Airline ke Indonesia dan dunia, serta mendorong investasi di kedua negara.
Turki pun punya ketertarikan membantu Indonesia dalam membangun proyek pemindahan ibu kota Indonesia. “Turki ingin menguatkan investasi di Indonesia dalam upaya penguatan ekonomi kedua negara. Kita menyambut baik rencana investasi Turki tersebut,” sebut Menteri Agus.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut Agus, perundingan IT CEPA merupakan langkah strategis dalam memenuhi target nilai perdagangan USD10 miliar pada 2023 yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Turki Juli 2017 lalu.
Menteri Ruhsar mengapresiasi gagasan strategis Indonesia dan berharap bisa menyeimbangkan neraca perdagangan Turki dengan Indonesia.*