Hidayatullah.com– Kasus seorang pria asal Indonesia, Reynhard Sinaga yang dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris dalam 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017, jadi trending topic di media sosial.
Pantauan hidayatullah.com pada Selasa (07/01/2020) sekitar pukul 13.51 WIB, kasus yang pelakunya digambarkan sebagai “predator seksual setan” oleh Hakim Suzanne Goddard itu menjadi pembicaraan paling tren se-Indonesia (trending topic). Di jagat Twitter misalnya, sejumlah kata kunci terkait kasus tersebut menduduki jajaran trending topic nasional.
Nama sang pelaku Reynhard Sinaga, LGBT, dan Inggris, menduduki 10 besar trending topic Indonesia.
Masyarakat pengguna ramai-ramai mengecam Reynhard atas kasusnya tersebut.
“Kasus Reynhard Sinaga ini bikin mual. Tolong ingat :
1. Laki-laki juga bisa jadi korban.
2. Orang mabok apalagi org yg gak sadar, gak bisa consent utk hub seks
3. Mau diajak minum, diajak ke apartemen TIDAK SAMA DENGAN mau diajak hub seks
4. Pendidikan tinggi gak jamin moral org,” tulis @heyitsmonde pada Selasa.
Sedangkan @ZAEffendy bersuara lebih keras.
“WNI pemerkosa ratusan pria di Manchester, England (2015-2017).
Kejahatan sodomi terbesar di dunia.
Di vonis penjara seumur hidup.
Reynhard Sinaga ?
Mengusik kedamaian jemaat Gereja
Mencoreng wajah bangsa Indonesia
Menjatuhkan wibawa suku Batak
Merusak nama baik marga Sinaga,” tulisnya.
Akun @tijabar mengungkapkan kegeramannya atas kasus tersebut.
“Mengerikan dan memalukan…!
Reynhard Sinaga Predator Pemerkosa 48 Pria Terbesar Sepanjang Sejarah Inggris, dugaan korban 190 org.
Lahir di Jambi, 19 Feb 1983, pertama kali datang ke Inggris stlh lulus arsitektur UI 2006, Sosok anak yg baik rajin beribadah dan rajin ke Gereja,” tulisnya.
Akun @unmagnetism membandingkan kasus Reynhard tersebut kasus-kasus kekerasan yang kerap menyudutkan agama Islam dan pemeluknya.
“Kaum lgbt ga mau gara2 kasus reynhard sinaga, kelompok lgbt secara umum diserang/disalahkan. Tapi saat ada teroris yang kebetulan beragama islam, mereka rame2 nyerang islam,” tulisnya.
Netizen lain menilai bahwa kasus tersebut menjadi bukti bahwa lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) adalah berbahaya.
“Kasus Reynhard Sinaga ini menjadi salah 1 bukti betapa berbahayanya para pelaku LGBT,” tulis @rasmanduri_back.
Akmal Sjafril lewat akun @malakmalakmal memaparkan:
“Kaum LGBT itu msh minoritas, jumlahnya jauh lbh kecil drpd yg normal. Tapi dari yg sedikit itu kita mendapati kasus Ryan Jombang (pembunuh belasan org), pesta seks terbesar (+100 org di Kelapa Gading), kasus2 pedofili dan kini Reynhard Sinaga (pemerkosa entah brp org).”
“Sy ngeri nya si Reynhard sinaga korban Sodomi Pedofilia juga dulunya dan jadilah dia predator pedohomo… INILAH KENAPA KITA PERLU BERANTAS LGBT!!!!” tulis @LisaAmartatara3.
Aktivis Muslimah, Dwi Estiningsih pun mewanti-wanti berbagai pihak, terutama orangtua, agar mewaspadai LGBT.
“Sy bahas LGBT, anda-anda anggap remeh.
Ada kejadian, baru tanya-tanya khawatir anak-saudara.
Ya lumayan, mau tanya.
#nomention
InsyaAllah, bisa pulih Bapak + Ibu ?,” tulisnya lewat akun @estiningsihdwi, Selasa (07/01/2020).
Baca juga: “Predator Seksual Setan” asal Indonesia Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup di Inggris
Sebelumnya diberitakan hidayatullah.com, seorang pria asal Indonesia, Reynhard Sinaga dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris dalam 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di antara 159 kasus tersebut terdapat 136 perkosaan, di mana sejumlah korban diperkosa berkali-kali.
Hakim Suzanne Goddard dalam putusannya pada Senin (06/01) menggambarkan Reynhard sebagai “predator seksual setan” yang tidak menunjukkan penyesalan, kutip BBC.
Hakim memutuskan Reynhard harus menjalani minimal 30 tahun masa hukumannya sebelum boleh mengajukan pengampunan.
Sejak awal persidangan, Reynhard selalu mengatakan hubungan seksual itu dilakukan atas dasar suka sama suka.
Pantauan BBC News Indonesia, usai mendengar putusan tersebut, Reynhard terlihat tidak bereaksi.
Lebih lanjut Goddard mengatakan para korban yang menyebut Reynhard monster adalah gambaran yang tepat dan memuji “keberanian” para korban yang memberikan kesaksian di pengadilan.
Reynhard Sinaga disebutkan melakukan tindak perkosaan ini di apartemennya di pusat kota Manchester, ia dengan berbagai cara mengajak korban ke tempat tinggalnya dan membius mereka dengan obat yang dicampur minuman beralkohol.*