Hidayatullah.com– Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) mendukung upaya elemen masyarakat untuk mengembalikan kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) kepada fitrah kemanusiaan.
Presidium BMOIWI Dr Sabriati Aziz menjelaskan, perilaku LGBT jelas-jelas bertentangan dengan Indonesia sebagai negara yang berlandaskan Pancasila dan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
Oleh karena itu, lanjutnya, dengan adanya upaya pihak-pihak yang memaksakan dan mempropagandakan LGBT, maka akan berhadapan dengan Pancasila.
“Dan kita semua harus mencegah tumbuh dan perkembangan (LGBT) tersebut,” ujarnya kepada hidayatullah.com Jakarta, Senin (30/12/2019).
Baca: AILA Berupaya Mengembalikan LGBT kepada Fitrah Kemanusiaan
Sebelumnya, Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Indonesia berupaya untuk mengembalikan kelompok LGBT kepada fitrah kemanusiaan. Upaya tersebut antara lain dengan meluncurkan buku “Transformasi Menuju Fitrah” : LGBT Dalam Perspektif Keindonesiaan di Aula INSISTS, Jl Kalibata Utara II, No 84 Jakarta Selatan, Ahad (29/12/2019).
Sabriati mengatakan, BMOIWI sangat mengapresiasi kehadiran buku buku “Transformasi Menuju Fitrah” itu. Karena ternyata, kata dia, pengidap LGBT yang sudah semakin marak, secara empirik bisa disembuhkan.
“BMOIWI menyambut baik dan akan terus menyebarkan buku tersebut dan memaksimalkan jaringan ormas Islam untuk melakukan edukasi kepada masyarakat,” ujar aktivis Muslimat Hidayatullah (Mushida) ini.
Baca: Mengembalikan LGBT ke Fitrah dengan Penguatan Nilai Moral-Agama
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ketua Bidang Kajian AILA Indonesia Dr Dinar Dewi Kania mengatakan, meski masyarakat Indonesia mayoritas menolak perilaku LGBT, namun tak berarti masyarakat Indonesia harus membenci dan menjauhi para pelakunya.
Kata Dinar, gerakan penolakan yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah Indonesia dan upaya Judicial Review pasal-pasal kesusilaan, merupakan gerakan penolakan terhadap pemaksaan nilai-nilai yang bertentangan dengan agama dan moralitas bangsa.
“Sedangkan mereka yang terjebak pada perilaku menyimpang LGBT, tentunya harus dirangkul dan didorong untuk bertransformasi agar bisa hidup sebagaimana fitrah kemanusiaan yang sejati,” ujarnya di Jakarta, Ahad (29/12/2019).*