Hidayatullah.com– Andre Rosiade, politisi Fraksi Gerindra sebagai Anggota Komisi VI DPR RI, melayangkan surat aspirasi masyarakat terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Sumatera Barat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat itu telah diterima pihak Istana Kepresidenan.
“(Lewat surat itu) menyampaikan aspirasi dari masyarakat, bahwa sudah satu minggu ini terjadi kelangkaan BBM khususnya jenis solar di Sumatera Barat,” ujar Andre di Jakarta dalam siaran persnya kepada hidayatullah.com, Jumat (15/11/2019).
Menurut politikus asal Sumatera Barat ini, kelangkaan BBM jenis solar di Sumbar itu telah berdampak pada terganggungnya kegiatan ekonomi masyarakat.
“Akibat kelangkaan ini terjadi antrean panjang di hampir seluruh SPBU yang mencapai 3 km, dan menyebabkan aktivitas ekonomi masyarakat terganggu,” ungkapnya.
Ia mengatakan, kelangkaan BBM itu disebabkan oleh adanya pemotongan kuota sebesar 9 persen oleh PT Pertamina.
“Kami meminta agar kuota tersebut dapat dikembalikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sumatera Barat,” ujarnya.
Ia pun berharap agar Presiden Jokowi cepat merespons aspirasi masyarakat dan segera mengambil langkah taktis dalam menyelesaikan persoalan kelangkaan BBM tersebut.
“Kasihan rakyat, Pak, aktivitas ekonomi mereka terganggu karena harus antre untuk mendapatkan solar. Saya percaya Pak Jokowi secepatnya akan memerintahkan jajarannya untuk selesaikan kelangkaan BBM ini,” ujarnya.
Sementara itu sebelumnya, menurut Area Sales Branch Manager Pertamina Padang, Arwin Nugraha, ada dua faktor utama yang mengakibatkan terjadinya kelangkaan solar di Sumbar. Yaitu katanya karena alokasi BBM solar untuk Sumbar tahun ini turun 9 persen dibandingkan 2018.
“Sumbar hanya mendapat jatah kuota BBM solar sebesar 392 ribu kiloliter. Sementara penyaluran hingga 31 Oktober 2019 over 12 persen,” katanya, Senin (11/11/2019) kutip Kumparan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Faktor kedua, menurutnya banyak konsumen truk industri yang membeli solar subsidi padahal mereka dilarang menggunakan solar subsidi seperti yang telah tertuang pada Perpres.
“Dua faktor ini yang membuat solar langka,” sebutnya.
Pertamina mengaku telah bertemu dan menggelar rapat bersama dengan Pemprov Sumbar. Di antara solusinya yaitu dengan menambah kuota BBM solar.
Kata Arwin pihaknya akan mengusahakan untuk kuota solar sama dengan tahun 2018 supaya tidak terjadi lagi kelangkaan.*