Hidayatullah.com– Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Jenderal Pol Idham Azis sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Istana Negara Jakarta, Jumat (01/11/2019).
“Harap mengikuti dan mengulangi. Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan dan penuh rasa tanggung jawab bahwa saya akan menjunjung tinggi Tri Brata,” ujar Jokowi ketika membimbing Idham Azis mengucapkan sumpah di Istana Negara Jakarta.
Usai mengucapkan sumpah, Idham lalu menandatangani berita acara yang disaksikan mantan Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Pengangkatan Idham ini berdasarkan Keputusan Presiden No 97 Polri 2019 tentang Pengangkatan Komjen Polisi Idham Azis sebagai Kapolri pada tanggal 1 November 2019.
Setelah dilantik menjadi Kapolri, Idham juga mendapat kenaikan pangkat sebagai Jenderal Polisi.
Kenaikan pangkat ini berdasarkan Kepres No 98 Polri 2019 tentang Kenaikan Pangkat dalam Perwira Tinggi Polri untuk Komjen Pol Idham Azis menjadi Jenderal Polisi terhitung 1 November 2019.
Dilansir Antaranews, hadir dalam pelantikan itu Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Ketua BPK Agung Firman, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Ketua KPK Agus Rahardjo, para menteri Kabinet Indonesia Maju, para wakil Ketua MPR dan DPR Kapolda dari berbagai daerah, para perwira tinggi Polri.
Pada Kamis (31/10/2019), DPR RI mengesahkan Komjen Idham Azis sebagai Kapolri menggantikan Tito Karnavian pada rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani.
Sebelumnya, Komisi III DPR secara aklamasi telah menyetujui Idham Azis sebagai Kapolri setelah melakukan uji kelayakan Idham Aziz, Rabu (30/10/2019). Saat uji kelayakan itu, Idham menyampaikan visi misinya sebagai Kapolri.
Idham Azis dalam paparannya, menyebut tujuh program prioritas yang akan dieksekusi jika diberi tugas sebagai Kapolri.
Tujuh program prioritas itu adalah mewujudkan SDM yang unggul, penataan kelembagaan, pemantapan harkamtibmas, penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan, manajemen media, penguatan sinergi polisional dan penguatan pengawasan.
Dari program penataan kelembagaan, di antara yang ditekankan yaitu memperkuat budaya antikorupsi dengan memperbanyak wilayah zona integritas (wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani).
Karier Idham Azis
Idham Azis merupakan lulusan Akpol 1988, terakhir menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri dan pernah juga menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Dalam kariernya, Idham Azis tercatat pernah melumpuhkan dalang teror bom Bali Dr. Azahari di Batu, Malang, Jawa Timur, tahun 2005. Ketika itu, Idham Azis menjabat sebagai Kepala Unit Riksa Subden Investigasi Densus Polri.
Idham melaksanakan operasi bersama Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel dan lainnya. Mereka pun mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri (saat itu) Jenderal Sutanto.
Idham Azis pun sering dilibatkan dalam tim satuan tugas untuk mengungkap perkara-perkara yang menjadi sorotan publik karena punya latar belakang sebagai reserse dan antiteror.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada Desember tahun 2001, Idham Azis tercatat menjadi anggota Tim Kobra untuk menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto di bawah pimpinan Tito Karnavian. Ketika itu Idham bertugas di Unit Harda Polda Metro Jaya.
Idham Azis juga ikut menumpas dua teroris kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Idham Azis saat itu menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.
Ketika menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Idham Azis mengungkap pelaku kasus pembunuhan dan sodomi 14 anak jalanan yang ditangkap pada tanggal 9 Januari 2010.
Ketika jadi Kapolda Metro Jaya, Idham Azis mengungkap kasus penyelundupan narkotika jenis ganja seberat 1,3 ton dari Aceh ke Jakarta dan penyelundupan sabu-sabu 1,6 ton dari Taiwan di Anyer, Banten dan menjaga situasi keamanan di Jakarta tetap kondusif saat Ibu Kota menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018.
Idham Azis terlibat pula dalam Operasi Camar Maleo bersama TNI untuk menangkap kelompok teroris Santoso di wilayah pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, awal tahun 2015.*