Hidayatullah.com– Aksi solidaritas terhadap Muslim Selandia Baru korban aksi terorisme pada Jumat (15/03/2019) pekan kemarin, digelar di Jl MH Thamrin hingga depan Silang Monas, Jakarta, Jumat (22/03/2019) siang sampai sore.
Aksi damai ini digelar Aliansi Pemuda Indonesia (API) yang terdiri dari berbagai lembaga dan organisasi.
Yaitu, Aksi Insan Nusantara (AIN), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK), Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia (KAPMI), Asean Young Leaders Forum (AYLF), Pemuda Persatuan Umat Islam (PUI), dan Komunitas Sahabat Erdogan Indonesia.
Baca: Rakyat Indonesia Tuntut Pemerintah Selandia Baru Hukum Berat si Teroris
Baca: Masyarakat Dunia diimbau Kampanyekan ‘Stop Islamofobia’
Dalam aksi, massa melakukan shalat gaib dan doa bersama untuk 50 korban meninggal akibat penembakan brutal di Selandia Baru tersebut.
Salah satu tuntutan massa adalah setop Islamofobia di berbagai negara se-dunia.
Aksi teror di Selandia Baru tersebut dinilai sebagai bentuk ketakutan terhadap Islam dan para penganutnya.
Massa juga melakukan aksi teatrikal, orasi, serta penggalangan dana untuk korban aksi teror tersebut.
Tampak warga di sekitar lokasi cukup antusias menyisihkan uang mereka lewat massa yang berkeliling membawa kotak penggalangan dana. Tampak seorang pria merogoh kantongnya dengan cepat lalu mengeluarkan selembar uang Rp 50.000.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Massa juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada si “EggBoy”, julukan Will Connolly (17), remaja yang videonya viral setelah mengeplak kepala senator rasis asal Australia, Fraser Anning dengan telur. Senator Anning dikecam menyalahkan Muslim atas terjadinya pembantaian jamaah shalat Jumat di Selandia Baru tersebut.
Baca: Twitter Hapus Akun “EggBoy” setelah Pecahkan Telur di Kepala Senator Anning
Salah seorang orator perwakilan KAMMI mengatakan, mereka datang ke lokasi aksi dasar rasa kemanusiaan sebagai seorang Muslim.
“Berdirinya kami di sini karena adanya kejahatan yang terjadi (di Selandia Baru). Kami ingin meneriakkan kebenaran. Takbir,” serunya di depan massa.* Foto dan teks: SKR/hidayatullah.com