Hidayatullah.com– Mantan terpidana penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, resmi menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak tanggal 26 Januari 2019.
“Memang sesuai garis ideologi perjuangan saya,” ujar Ahok usai bersilaturahim ke Sekretariat DPD PDIP Bali, di Denpasar, Bali, Jumat petang (08/02/2019).
Menurut bekas Gubernur DKI Jakarta ini, sikapnya kembali terjun politik agar bisa membagikan ilmu yang telah didapat, yang mungkin bisa bermanfaat.
Terkait ketertarikannya masuk ke PDIP, Ahok mengatakan karena sudah lama simpati dengan partai tersebut.
“Kan sudah lama, simpatisan lah,” ucapnya.
Ahok mengaku akan menghabiskan waktu untuk berlibur di Bali hingga Ahad (10/02/2019), setelah itu juga akan berlibur ke daerah lain.
“Kebetulan saya jalan-jalan saja, saya mau jalan-jalan 2,5 bulan. Wajar kan habis terkurung, saya jalan-jalan 2,5 bulan. Saya (di Bali) Minggu baru pulang,” ujar Ahok kutip Antaranews.com.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Pertimbangan Daerah PDIP Bali, yang juga Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, yang menerima kedatangan Ahok mengatakan, bukti resmi Ahok telah menjadi kader partai banteng setelah melihat kartu tanda anggota partai.
“Saya lihat kartunya tadi, dia sudah anggota resmi PDI Perjuangan. Dia bilang sudah dapat kartu partai mulai tanggal 26 Januari,” ujar Adi.
Adi yang meminta Ahok untuk menunjukkan kartu anggota partai untuk memastikan kebenaran telah menjadi kader PDIP.
Terkait mengapa Ahok memilih masuk PDIP, kata Adi, karena Ahok memilih partai ideologis yang searah dengan pemikirannya.
“Posisinya (Ahok) anggota biasa, dia tidak mau jadi pengurus, tidak mau jadi pejabat lagi, dia menjadi anggota biasa kader PDI Perjuangan,” ucap mantan Bupati Tabanan tersebut.
Menurut Adi, kedatangan Ahok ke Sekretariat DPD PDIP Bali di Jl Banteng Baru, Denpasar, itu sekaligus bentuk silaturahim, sembari menghabiskan waktu berlibur di Pulau Bali.
“Tentunya dia akan bersilaturahmi ke kantor-kantor PDIP di seluruh Indonesia termasuk di Bali yang pertama,” katanya.
Baca: Relawan Ahok-Djarot Deklarasi Dukung Jokowi-Ma’ruf
Dalam kesempatan pertemuan yang berlangsung tertutup untuk media itu, Adi juga berkesempatan ke luar ruangan memakaikan jaket merah PDIP bertuliskan angka 3 di sisi dada sebelah kiri kepada Ahok.
“Yang memberikan jaket kawan kami dari Jakarta, kami yang memakaikan tadi bersama teman dari Jakarta,” ujar Adi.
Selain itu, Ahok juga menyerahkan buku berjudul “Kebijakan Ahok” kepada Adi Wiryatama yang berisikan pengalamannya selama 600 hari berada di penjara.
“Dia (Ahok) merasakan hidup baru. ‘Kalau tidak pengalaman (masuk penjara) ini, mungkin saya (Ahok, Red) masuk penjara dengan cara lain’,” kata Adi menyitir omongan Ahok ketika berada di dalam Ruang Sekretaris dan Perpustakan Sekretariat PDIP Bali itu.
Baca: Ahok Bebas 24 Januari, PDIP Persilakan Bergabung
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebelumnya diberitakan hidayatullah.com, jelang Ahok bebas dari Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Januari lalu, Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mempersilakan apabila Ahok ingin bergabung dengan PDIP setelah bebasnya.
“Untuk jadi anggota PDIP, seseorang harus mengajukan pernyataan tertulis,” kata Hasto di sela Safari Kebangsaan V di Jakarta, Sabtu (19/01/2019).
Ahok sebelumnya merupakan terpidana kasus penistaan agama atas pidatonya yang menyinggung Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu, 2016 lalu. Kasus Ahok yang sempat berlarut-larut ini memancing aksi besar-besaran berjuta-juta massa yang turun ke jalan di Jakarta Pusat dan daerah lainnya, dikenal dengan Aksi Bela Islam.
Ahok divonis Pengadilan Negeri Jakarta Utara dua tahun pidana penjara dengan dakwaan Pasal 156 huruf a KUHP (penodaan agama).*