Hidayatullah.com– Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyikapi meningkatnya krisis air di sejumlah wilayah Indonesia, antara lain Kebumen, Banyumas, Purwakarta, Pasuruan, dan beberapa daerah lainnya, yang disebabkan karena musim kemarau, serta adanya potensi mundurnya musim tanam padi tahun ini.
Ketua DPR mendorong Komisi VIII DPR meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk terus memberikan suplai air bersih secara gratis, pengadaan tandon air, maupun bantuan lainnya kepada masyarakat terdampak krisis air.
“Mengingat musim kemarau berpotensi masih akan berlangsung hingga beberapa pekan mendatang,” ujarnya dalam rilisnya diterima hidayatullah.com, Jumat (12/10/2018).
Bamsoet mendorong Komisi II DPR dan Komisi VIII DPR meminta Pemda bersama BNPB dan BPBD untuk berkomitmen melakukan upaya-upaya antisipatif, serta penanggulangan bencana kekeringan yang selalu melanda di setiap tahunnya.
Bamsoet mendorong Komisi II DPR, Komisi VII DPR, dan Komisi VIII DPR meminta Pemda, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan BPBD untuk melakukan kajian dan inovasi dalam menyelesaikan masalah kekeringan, dengan memperhatikan letak geografis daerah.
“Seperti membangun embung atau dam, mengatasi masalah pendangkalan waduk, dan memperbaiki sistem saluran air,” imbuhnya.
Sehingga, diharapkan masyarakat tidak mengalami bencana kekeringan saat musim kemarau tiba.
Didorong pula untuk mencari solusi dengan melakukan penelitian dan pengkajian untuk menjadikan air laut menjadi air tawar, guna mengatasi permasalahan kekeringan tersebut.
Bamsoet juga mendorong Komisi IV DPR meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melakukan reboisasi (penghijauan kembali) hutan, sebagai solusi dan langkah antisipatif dalam menghadapi permasalahan tanah puso dan kekeringan di setiap daerah.
Bamsoet mendorong Komisi IV DPR meminta Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemda untuk memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada petani mengenai lahan yang dimiliki. Sehingga petani diharapkan dapat menanam jenis tanaman sesuai dengan kondisi lahan yang ada, seperti dengan memperkenalkan padi gogo kepada para petani sebagai alternatif padi yang lebih tahan terhadap kekeringan, serta mempersiapkan alat pompa di lahan-lahan yang masih memiliki potensi air, sehingga tidak menghambat hasil produksi pangan.
Bamsoet mendorong Komisi IV DPR untuk segera melakukan pembahasan RUU Sumber Daya Air, mengingat RUU tersebut masuk dalam Prolegnas Prioritas tahun 2018, mengingat RUU tersebut akan menjadi payung hukum dalam penataan sumber daya air di Indonesia
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bamsoet mendorong Komisi II DPR dan Komisi IV DPR meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Pemda bersama Kementan untuk membuat kebijakan permanen dalam mengatasi kekeringan secara berkelanjutan, serta perlunya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan, merawat sumber air, dan hemat air saat musim kemarau sebagai langkah dalam mencegah terjadinya kekeringan.
“Mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dengan melakukan penghijauan dan tidak melakukan konversi lahan terutama di daerah hulu, membuat sumur resapan, dan tidak boros dalam menggunakan air, guna menjaga kelestarian air,” imbaunya.*